(Vibiznews-Forex) EUR/USD diperdagangkan dibawah 1.0850, turun pada perdagangan kemarin. ZEW economic sentiment mengatasi dari yang diperkirakan, namun Current Condition meleset dari yang diperkirakan. Kejatuhan minyak dan keprihatinan mengenai nasib pemimpin Korea Utara mendukung permintaan akan dolar AS yang “safe-haven”. Perpecahan diantara para pemimpin Uni Eropa membebani euro.
Akhirnya kasus aktif Covid-19 di Itali turun. Setelah data yang bagus keluar, Perdana Menteri Itali, Giuseppe Conte mengumumkan bahwa dia akan melonggarkan restriksi pada tanggal 4 Mei. Spanyol hanya mencata 399 kematian karena coronavirus pada hari Senin – terendah dalam hampir sebulan dan memberikan semangat setelah beberapa hari angkanya tetap tinggi. Perancis, Jerman dan juga di New York, dimana menjadi episentrum dari wabah di Amerika Serikat, Gubernur melaporkan penurunan dalam korban kematian selama 6 hari berturut-turut.
Mengapa dolar AS tidak turun meskipun terjadi perkembangan yang membaik dari sisi kesehatan? Dan bagaimana bisa euro tidak naik dengan kemajuan Eropa di dalam menangani wabah coronavirus? Ada 5 hal yang menyebabkan turunnya EUR/USD:
- Kejatuhan harga minyak.
Kontrak berjangka minyak AS, WTI, untuk bulan Mei tumbang ke teritori negatif untuk pertama kalinya dalam sejarah, mencapai – $40, kejatuhan sampai lebih dari 300%.
Keprihatinan akan permintaan global yang digerakkan oleh krisis coronavirus membebani harga minyak sementara kurangnya fasilitas penyimpanan minyak memperbesar tekanan turun. Sebagai akibatnya para investor bergegas memburu matauang cadangan dunia, USD, sebagai tempat terakhir yang paling aman.
- Korea Utara
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan berada dalam situasi genting setelah melewati pembedahan jantung. Kekuatiran akan krisis di Korea Utara memberikan dorongan lainnya terhadap dolar AS.
- Ketakutan akan rusaknya ekonomi Uni Eropa.
Sementara kondisi kesehatan membaik di Eropa, akibat dari “lockdown” mulai memakan korban. Bank of Spain memperkirakan GDP akan jatuh sebanyak 2 digit pada tahun ini dan turisme baru akan kembali aktif pada tahun 2021.
- Perpecahan di Uni Eropa.
Itali, Perancis, Spanyol dan beberapa negara lainnya menuntut untuk dikeluarkan obligasi Eropa bersama – coronabonds – sementara negara-negara lainnya yang dipimpin oleh Jerman menolak konsep ini. Kanselir Jerman Angela Merkel telah mengulangi penolakannya pada hari Senin. Belanda juga menolak. Ini membebani euro.
- Data AS
Data makro ekonomi AS yang keluar pada minggu lalu mengkuatirkan para investor dan dengan demikian mendorong dolar AS naik.
“Support” terdekat menunggu di 1.0810 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0770 dan kemudian 1.0640. Sedangkan “resistance” terdekat menunggu di 1.0900 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0930 dan kemudian 1.0955.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido



