(Vibiznews-Forex) GBP/USD diperdagangkan naik mendekati 1.2500. PM Johnson sedang mempertimbangkan langkah-langkah berikutnya di dalam memerangi coronavirus ditengah statistik yang membaik.
Diserang oleh penyakit coronavirus sendiri yang hampir merenggut nyawanya dan dikritik karena tidak bergerak dengan cukup cepat dalam mencegah merebaknya wabah coronavirus, Johnson kemungkinan akan menyelesaikan testing terhadap coronavirus agar bisa mengurangi kemungkinan infeksi gelombang kedua yang menghancurkan moral. Penutupan masih akan berlangsung sampai tanggal 7 Mei dan hanya akan mengumumkan langkah-langkah berikutnya minggu depan, namun spekulasi dan bocoran pasti akan bisa menggerakkan poundsterling.
Johnson harus membuat keseimbangan antara pertimbangan ekonomi dan soal kesehatan – saat ini empat juta orang Inggris sedang tidak ada pekerjaan. Para menteri akan bertemu dengan serikat pekerja dan para pebisnis di dalam usaha membuat rencana exit.
GDP/USD diperdagangkan kebanyakan naik ditengah sentimen pasar yang membaik, yang berasal dari stimulus bank sentral dan faktor-faktor lainnya. Federal Reserve mengumumkan akan memperluas skema pembelian obligasi yang dikeluarkan negara bagian. Sementara berbagai negara bagian di Amerika Serikat juga melonggarkan restriksi. Presiden Trump menyatakan optimismenya mengenai pertumbuhan yang kuat pada kuartal keempat.
Secara tehnikal, momentum grafik 4 jam menunjukkan tanda-tanda “bullish” dengan “resistance” terdekat berada pada 1.2525 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2575 dan kemudian 1.2645. Sementara penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.2450 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2400 dan kemudian 1.2360.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido