(Vibiznews-Forex) EUR/USD bertempur di area 1.08 ditengah buruknya data PMI Jasa zona euro dan Order Factory Jerman. Sementara dolar AS mengalami kenaikan menjelang rilis data employment dari ADP.
Tuduhan bahwa ECB telah melakukan tindakan yang illegal oleh pengadilan konstitusi Jerman dalam hal rencana pembelian obligasinya, telah membuat euro tertekan. Tanpa dukungan yang masif terhadap ECB, ekonomi zona euro yang sedang berjuang bisa runtuh.
Pandemic Emergency Purchase Program kemungkinan akan mengalami kekurangan uang tunai pada bulan Oktober.
Factory Orders Jerman turun ke 15.6% pada bulan Maret, lebih buruk daripada yang diperkirakan. Inipun sebelum dampak dari “lockdown” terasa penuh. PMI Jasa yang final untuk bulan April kemungkinan akan meneguhkan hancurnya kondisi sektor ini.
Negara-negara di Eropa secara bertahap melonggarkan restriksi ditengah membaiknya statistik Covid-19, ketakutan akan gelombang kedua, dan ketegangan antara otoritas pusat dan lokal.
Amerika Serikat sedang mempertimbangkan langkah-langkah berikutnya dalam melawan coronavirus dengan Gedung Putih sangat ingin kembali ke normal. Pasukan khusus penanganan Covid-19 kemungkinan dihentikan beberapa hari agar para pejabat bisa fokus dalam membangkitkan kembali ekonomi.
Presiden AS Donald Trump meminta Cina untuk transparan mengenai asal muasal dari virus corona, dan pemerintahnya sedang mempertimbangkan tarif baru terhadap Beijing. Indeks dolar AS naik 0.15% menjadi 99.85, mengarah ke 99.92.
Saham-saham tidak berhasil mempertahankan ketinggian mereka namun tetap stabil pada hari Rabu kemarin.
Fokus para trader mengarah kepada data pekerjaan AS dari ADP yang akan menjadi pertanda bagi data Non-Farm Payrolls AS pada hari Jumat, terutama setelah ISM PMI Manufacturing AS pada bulan lalu, mengalami kontraksi pertama kalinya dalam waktu lebih dari satu dekade. Diperkirakan angka ADP menunjukkan kerugian historik lebih dari 20 juta di pekerjaan sektor swasta.
Laporan ADP employment AS untuk bulan April muncul turun sebesar 20.236.000 – peringatan yang perlu dicamkan mengenai kondisi ekonomi AS dan global pada saat sekarng ini, ditengah pandemik Covid-19.
Dolar AS kemungkinan akan bereaksi naik jika kerugian akan pekerjaan ternyata lebih tinggi daripada yang diperkirakan, ditengah arus “safe-haven” dan akan jatuh apabila statistik ADP menunjukkan angka yang kurang dari 20 juta orang yang kehilangan pekerjaan.
Momentum mengarah turun demikian juga dengan SMA dan RSI, sehingga secara tehnikal “bearish”, dengan “support” terdekat menunggu di 1.0810 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0770 dan kemudian 1.0730. Sedangkan “resistance” terdekat menunggu di 1.0860 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0890 dan kemudian 1.0925.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
