(Vibiznews – Forex) GBP/USD diperdagangkan disekitar 1.27, mempertahankan keuntungannya, meskipun buntunya pembicaraan Brexit dan lambatnya pembukaan kembali ekonomi Inggris agak membebani poundsterling. Sementara pasar masih menggali laporan pekerjaan AS yang bagus.
“Inggris terus mundur dari komitmen yang diambilnya” kata keras yang keluar dari Michel Barnier kepala negosiasi Uni Eropa, merefleksikan macetnya pembicaraan mengenai hubungan antara Brusel dan London. Nada dan potensi untuk meninggalkan negosiasi menjadi semakin riil. Hal ini membebani poundsterling karena kemungkinan Inggris jatuh kedalam persyaratan perdagangan dari WTO.
Faktor lainnya yang menekan poundsterling adalah lambatnya pembukaan kembali ekonomi di Inggris. Statistik coronavirus turun meskipun dengan kecepatan yang lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya.
Faktor ketiga yang menekan poundsterling adalah protes yang masif yang terjadi di Inggris mengakhiri minggu lalu yang terinspirasi oleh demonstrasi di Amerika. Orang Inggris turun ke jalan menuntut diakhirinya diskriminasi rasial.
PM Boris Johnson kehilangan dukungannya yang disebabkan oleh penanganan coronavirus dan ketidak puasan atas diskriminasi rasial yang meningkat. Terlebih lagi para protestor tidak memperhatikan “social distancing” yang meningkatkan resiko munculnya cluster yang baru yang akan bisa membuat penundaan lebih jauh untuk bisa kembali ke normal.
Di Amerika Serikat, para investor terus menggali angka NFP yang menguat secara mengejutkan, dimana AS menambah 2,5 juta pekerjaan, kejutan yang positip dibandingkan dengan perkiraan akan kehilangan posisi sebanyak jutaan. Tingkat pengangguran juga turun ke 13.3% dari sebelumnya 14.7%. Angka NFP ini membuat dolar AS mendapatkan koreksi positip yang diperlukan karena stimulus dari Federal Reserve menjadi kurang diperlukan, yang akan diumumkan pada minggu ini. Hal ini juga akan bisa memperlambat para pembuat peraturan untuk meluncurkan paket stimulus berikutnya. Demokrat menginginkan pengeluaran sekitar $3 triliun sementara Republik hanya ingin $1triliun atau kurang.
Namun, protes terhadap diskriminasi rasial bisa membuat para pejabat yang terpilih untuk membuat peraturan bergerak lebih cepat. Jika hal ini terjadi, makan akan bisa membebani dolar AS yang “safe-haven”.
Secara tehnikal, momentum sudah agak melemah dan RSI ditutup mendekati 70, mendekati kondisi “overbought”. Hal ini berarti ruang untuk GBP/USD mengalami kenaikan masih ada namun terbatas dengan “resistance” terdekat menunggu di 1.2730 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2780 dan kemudian 1.2845.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido