(Vibiznews – Forex) Minggu lalu, EUR/USD berjuang untuk bisa bertahan diatas level 1.1200, namun akhirnya menutup minggu dengan turun ke 1.1177. Tema utama sebagaimana biasanya, adalah ketidakpastian sehubungan dengan berkelanjutannya pandemic coronavirus dan bagaimana dan kapan ekonomi akan bisa mulai pulih kembali. Naiknya kasus Covid-19 di sebagian negara bagian AS memicu ketakutan akan lockdown yang baru, walaupun Presiden AS Trump menyatakan dengan jelas tidak ingin kembali lagi. Merebaknya wabah juga dilaporkan di beberapa negara Eropa dengan yang terbesar di Jerman diman 7000 orang kembali ke lockdown yang ketat.
Angka-angka ekonomi Eropa umumnya lebih lemah daripada yang diperkirakan. Satu-satunya yang positip datang dari survey ZEW yang menunjukkan sentimen ekonomi membaik di bulan Juni dengan Indeks Jerman muncul di 63.4 sementara seluruh Uni Eropa hanya 58.6.
Angka inflasi Eropa untuk bulan Mei muncul sesuai dengan yang diperkirakan dengan CPI tahunan berada pada 0.1%, turun dari sebelumnya 0.3%, sementara CPI inti muncul di 0.9% YoY, tidak berubah dari angka bulan April.
Sebaliknya di Amerika Serikat, data ekonomi kebanyakan positip. Ekonomi AS yang berpusat kepada konsumsi menikmati lompatan penjualan ritel umum pada bulan Mei sebanyak 17.7%, sementara angka inti, yang dinamakan dengan Retail Sales Group, muncul di 11%, mengatasi dari yang diperkirakan sebesar 8%, memberikan harapan kepada mereka yang ingin melihat pemulihan ekonomi yang berbentuk V. Housing Starts tetap dibawah 1 juta pertahun, namun pasar mengabaikan rilis data ini. Sementara klaim pengangguran mingguan stabil disekitar 1,5 juta dan sudah jauh dibawah daripada angka diatas 6 juta yang terjadi pada pertengahan bulan Maret. Angka Philadelphia Fed’s Manufacturing Index, melompat ke 27.5 di bulan Juni dari sebelumnya 43.1 di bulan Mei.
Minggu ini, dari Eropa pada hari Selasa, Markit PMI manufaktur dan jasa diperkirakan bangkit dari rekor kerendahannya namun masih dalam level kontraksi.
Uni Eropa juga akan mengirimkan perkiraan pendahuluan untuk Consumer Confidence bulan Juni yang diperkirakan akan membaik dari – 18.8 menjadi – 15. Jerman akan mengeluarkan survey IFO Business Climate bulan Juni dan GFK Consumer Confidence yang diperkirakan akan turun ke – 21.7 dari bulan sebelumnya – 18.9.
Dari AS, Markit PMI pendahuluan kemungkinan akan tetap dibawah 50 pada bulan Juni sementara angka-angka perumahan diperkirakan stabil.
GDP final AS diperkirakan akan mengkonfirmasikan penurunan setahun sebesar 5% untuk kuartal pertama. Investor kemungkinan fokus kepada angka-angka order “durable goods” untuk bulan Mei yang diperkirakan akan meningkat menjadi 7.1% dari bulan sebelumnya – 17.7%.
Investor akan lebih memperhatikan klaim pengangguran yang berkelanjutan untuk minggu yang berakhir pada tangal 12 Juni, saat dimana diadakan survey untuk NFP. Angka diatas 20 juta akan mengecewakan.
Presiden Donald Trump mengadakan rally untuk pemilihan presidennya yang pertama di Tulsa, Oklahoma yang akan menarik lebih dari 20.000 orang berkumpul di dalam.
Statisitik Covid-19 di Florida, Texas dan negara-negara bagian lainnya tetap menjadi perhatian dan akan menimbulkan reaksi yang signifikan apabila dikenakan restriksi kembali.
Potensi “bearish” menguasai pasangan matauang ini dengan “support” terdekat menunggu di 1.1170 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1095 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1000. Sedangkan kenaikannya akan berhadapan dengan “resistanc” terdekat di 1.1200 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1270 dan kemudian 1.1340.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido