Rekomendasi Forex GBP/USD 29 Juni – 3 Juli 2020: Bearish Masih Memimpin

1719

(Vibiznews – Forex) GBP/USD turun 0,15%  pada posisi 1,2407 yang melanjutkan bearish 2 hari berturut sebelumnya karena naiknya dolar AS. Optimisme mengenai Brexit dan angka-angka makro ekonomi Inggris yang bagus memberikan dukungan bagi kenaikan pasangan matauang GBP/USD. Namun kasus coronavirus di AS memicu pembelian terhadap dolar AS yang safe-haven sehingga memberikan tekanan turun terhadap pasangan matauang ini.

Minggu lalu, data makro ekonomi Inggris yang jauh lebih baik daripada yang diperkirakan yang mendorong naik Poundsterling. Aktifitas manufaktur Inggris bergerak naik kembali ke teritori ekspansi dengan PMI sementar muncul di 50.1 untuk bulan Juni. Selain itu ukuran aktifitas jasa Inggris juga melampaui perkiraan konsensus dan memanjat ke 47 di bulan Juni dibandingkan dengan angka final bulan sebelumnya di 29.

Financial Times melaporkan bahwa Uni Eropa siap berkompromi dengan Inggris atas isu “level-playing field” yang sensitif. Pembicaraan antara London dengan Brusel akan selesai pada hari Senin sementara waktu terus berjalan menuju deadline di akhir tahun.

Di AS, pasar saham terangkat sebagian karena perdagangan semalam setelah “tweet” dari Presiden Trump yang mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan fase kesatu AS – Cina masih berjalan dengan baik. Namun, kenaikan saham tidak berlangsung lama karena indeks saham AS segera berada pada tekanan jual, dengan ketakutan memuncak setelah AS melaporkan angka kasus terbaru coronavirus yang terbesar dalam satu hari. Hal ini memicu keprihatinan terhadap kesehatan ekonomi AS. Semakin lama pandemik diluar kontrol, semakin lama ekonomi bisa kembali. Hal ini memicu pembelian terhadap dolar AS yang safe-haven.

Minggu ini, Uni Eropa dan Inggris akan menyelesaikan pembicaraannya mengenai hubungan dimasa yang akan datang pada hari Senin. Ini adalah ronde pertama dari negosiasi setelah PM Boris Johnson mengadakan pembicaraan lewat telpon dengan rekan-rekan Eropanya. Optimisme untuk terjadinya terobosan akan teruji. Jika tidak ada perkembangan baik untuk terjadinya terobosan, maka sterling akan terpukul.

Data makro ekonomi Inggris yang akan keluar antara lain adalah angka final GDP untuk kuartal pertama. Inggris kemungkinan akan mengkonfirmasi kontraksi sebesar 2% yang relatif moderat dibandingkan dengan apa yang akan terjadi pada kuartal yang kedua.

Angka final PMI dan pidato dari beberapa pejabat BoE serta statistik coronavirus Inggris diantara yang penting pada minggu ini. Langkah-langkah pelonggaran selanjutnya sangat tergantung kepada perkembangan dari statistik coronavirus.

Dari AS, perkembangan coronavirus, baik pasien rumah sakit maupun angka kematian adalah hal yang kritikal bagi respon gubernur dan bagi sentimen pasar. Perkembangan yang memburuk akan membebani pasar saham dan mendorong dolar AS naik.

Hubungan AS dengan Cina tetap tegang meskipun agak tenggelam. Apabila ada kasus baru baik karena Huawei atau Hong Kong, hal ini bisa menghantam sentimen pasar. Namun sepanjang kesepakatan perdagangan fase kesatu tetap terpelihara kemungkinan tidak akan terjadi aksi jual.

Dari kalender ekonomi AS, Consumer Confidence untuk bulan Juni kemungkinan menunjukkan penurunan atau tidak ada pemulihan yang signifikan. Naiknya kasus Covid-19 kemungkinan sudah menakutkan orang untuk keluar rumah dan hal ini bisa terefleksi di dalam survey.

Angka employment dari ADP untuk bulan Juni kemungkinan menunjukkan kenaikan jutaan pekerjaan karena kenaikan pekerjaan di pemerintahan pada bulan lalu belum sempat dilaporkan dan akan dimasukkan dalam laporan bulan ini.

ISM Manufacturing PMI juga diperkirakan akan bergerak maju, meskipun masih dibawah angka 50.

Risalah pertemuan dari the Fed kemungkinan akan merefleksikan kekuatiran dari the Fed yang bisa mengambil langkah-langkah stimulus tambahan.

Non-Farm Payrolls akan dikeluarkan pada hari Kamis karena pada hari Jumat AS akan merayakan hari kemerdekaannya. Setelah kenaikan sekitar 2,5 juta pekerjaan pada bulan Mei, diperkirakan pada bulan Juni akan naik beberapa juta lagi. Tingkat pengangguran diperkirakan akan turun lagi meskipun masih diatas 10%.

GBP/USD berusaha naik mengambil kembali “uptrend support line” yang telah hilang, namun mengalami kegagalan. Momentum mengarah naik, namun sudah mereda. Secara keseluruhan mengarah turun dengan “support” terdekat menunggu di 1.2288 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2240 dan kemudian 1.2160. Sedangkan “resistance” terdekat menunggu di 1.2360 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2411 dan kemudian 1.2460.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here