Rekomendasi Forex GBP/USD 20 – 24 Juli 2020: Kegagalan Menembus Resistance Pertanda Penurunan

1884

(Vibiznews – Forex) GBP/USD sempat mengalami kenaikan di atas 1.26 ditengah data AS dan Inggris yang bagus, sebelum akhirnya turun lagi ke 1.2540 dengan pasar menghadapi realitas dan menjadi waspada. Data-data ekonomi yang bagus dari Inggris dan AS tidak berhasil membuat Poundsterling naik lebih tinggi.

Kasus coronavirus di Inggris terus menurun, mendukung pembukaan kembali yang bertahap. Kenaikan dalam aktifitas bisnis dimulai pada bulan Mei dan terus berlanjut sampai bulan Juni dan membantu menstabilkan inflasi dengan kenaikan 0.1%. Klaim pengangguran Inggris mengejutkan secara positip dengan penurunan disekitar 28.100 pada bulan Juni. Tingkat pengangguran juga membawa kabar baik dengan tetap berada pada 3.9%.

Secara keseluruhan, poundsterling berjuang untuk naik lebih tinggi namun akhirnya menyerah kepada keprihatinan sebelumnya.

Data makro ekonomi dari AS umumnya bagus. Penjualan ritel naik 7.5% pada bulan Juni, mengatasi dari yang diperkirakan pasar di 5.0%.  Philadelphia Fed Manufacturing Survey muncul di 24.1 pada bulan Juli, lebih baik daripada yang diperkirakan di 20. Klaim pengangguran yang berkelanjutan membaik lebih daripada yang diperkirakan dengan angka 17,3 juta pada minggu yang berakhir tanggal 3 Juli.

Kasus coronavirus di AS mulai naik pada pertengahan bulan Juni membuat sebagian dari data ekonomi diatas menjadi agak basi. Kenaikan kasus Covid-19 terus berlanjut melewati pertengahan bulan Juli dengan beberapa negara bagian mencapai rekor jumlah kasus. Naiknya kurva kematian menambah kekuatiran.

Meskipun demikian, Moderna dan AstraZeneca mengumumkan progress dalam mengembangkan vaksin Covid-19 yang membantu saham naik dan dolar AS turun. Namun, sekalilagi GBP/USD gagal untuk mengkapitalisir turunnya USD.

Hubungan AS-Cina terus memburuk dengan AS terus memburuk AS terus menyerang Cina dalam masalah Hong Kong, Huawei dan corona virus.

Di Inggris, dengan ekspektasi yang rendah akan kemajuan Brexit, pembukaan kembali ekonomi Inggris secara bertahap menjadi lebih diminati orang. Pelonggaran restriksi bergantung kepada statistik coronavirus yang saat ini sedang turun. Setiap kenaikan kembali seperti yang dialami oleh mereka yang di Leicester bisa membebani poundsterling. Debat mengenai rencana stimulus fiskal terus berlangsung. Jika ada keraguan, pemerintah akan menambah langkah lebih lanjut, hal ini bisa mendukung sterling.

Laporan penjualan ritel bulan Juni diperkirakan naik banyak lagi sekalipun secara tahunan tetap menurun. PMI manufaktur diperkirakan akan mengalami kenaikan hampir kembali ke pertumbuhan sementara sektor jasa masih mengalami kontraksi, meskipun kejutan dapat saja terjadi.

Di AS, statistik Covid-19 akan tetap diikuti pasar. Selain itu laporan-laporan mengenai restriksi yang baru atau pelonggaran juga diperhatikan. Politik AS bisa berpengaruh apabila ada perubahan di dalam polling dengan fokus berada pada pemilihan di Senat, apakah Demokrat akan punya kesempatan untuk sapu bersih atau tidak.

Investor juga mengikuti hubungan AS – Cina. Sepanjang kesepakatan perdagangan tetap utuh, retorika yang meningkat akan tidak dianggap.

Angka-angka perumahan AS diperkirakan akan menunjukkan kestabilan yang berkelanjutan yang secara mengejutkan tidak terjamah oleh krisis sejauh ini. Klaim pengangguran mingguan akan mendapatkan perhatian ditengah naiknya kasus coronavirus. Jika naik lagi, pasar akan menjadi kuatir dan dolar AS bisa terpukul. PMI bulan Juli akan diperhatikan apakah pemulihan untuk kembali ke ekspansi telah berhenti.

Meskipun berada pada tren turun, namun dalam jangka pendek, GBP/USD bisa naik dulu sedikit dengan “resistance” terdekat menunggu di 1.2591 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2615 dan kemudian 1.2679. Sementara “support” terdekat menunggu di 1.2527 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2488 dan kemudian 1.2424.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here