(Vibiznews – Forex) GBP/USD diperdagangkan disekitar 1.31, naik karena melemahnya dolar AS. Pemerintah Inggris dikritik dalam penanganan krisis virus.
Ketakutan akan infeksi gelombang kedua coronavirus di Inggris datang ditengah kekuatiran akan tidak adanya kesepakatan Brexit dan membuat para investor “bearish” terhadap poundsterling. Namun, munculnya aksi jual yang baru terhadap dolar AS memberikan dukungan terhadap pasangan matauang GBP/USD dan membantu membatasi penurunan.
Para investor mengabaikan angka ISM PMI Manufaktur AS yang bagus dengan kekuatiran naiknya angka kasus coronavirus bisa merusak pemulihan ekonomi AS membuat dolar AS melemah, ditambah lagi dengan mandeknya langkah stimulus fiskal dan turunnya imbal hasil obligasi treasury AS.
Sementara Gedung Putih terus berjuang bernegosiasi dengan Demokrat di Kongres namun untuk mencapai kesepakatan dengan permintaan $3.4 triliun masih jauh sehingga dolar AS terus tertekan dan membuat pasangan matauang GBP/USD mengalami “rebound” sekitar 90 pips dari kerendahan sebelumnya dibawah 1.3100.
Secara tehnikal sudah kelihatan tanda-tanda kejenuhan naik, dengan penurunan akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.3100 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2980 dan kemudian 1.2900. Sedangkan “resistance” terdekat ada di 1.3170 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3200 dan kemudian 1.3265.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido