(Vibiznews – Forex) Akhir minggu lalu, GBP/USD diperdagangkan naik kembali mendekati 1.3100, setelah pemerintah mengumumkan beberapa restriksi akan dilonggarkan di Inggris. Tingkat pengangguran di Inggris tetap dalam level yang luarbiasa rendah di 3.9% sebagai akibat dari skema cuti dari pemerintah yang berhasil. Program yang mempertahankan para pekerja tetap dikaryakan oleh majikannya sementara mereka tetap berada dirumah dianggap sebagai sedang cuti, dengan sebagian besar gaji tetap dibayar, ini akan berakhir pada bulan Oktober. Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak telah menyatakan bahwa skema ini tidak bisa bertahan. Pernyataannya ini membebani sterling.
Sementara kasus coronavirus mengalami kenaikan di Inggris, di Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda penurunan. Tanda-tanda membaiknya kondisi di Amerika Serikat terlihat dari kurangnya keseriusan Republikan dan Demokrat dalam mencapai kesepakatan bersama sehingga paket stimulus yang berikutnya sampai saat ini masih tertunda.
Ketegangan antara AS dengan Cina tetap tinggi, namun fokus mulai bergeser dari Hong Kong ke Taiwan. Namun, pasar lebih tertarik kepada kesepakatan perdagangan yang diperkirakan hasilnya memuaskan.
Secara keseluruhan minggu lalu dolar kembali bangkit.
Minggu ini, di Inggris, perkembangan coronavirus tetap menjadi hal yang penting. Para trader sterling ingin melihat coronavirus di Inggris tetap terkontrol meskipun kasus kembali meningkat. Setiap ada penutupan yang baru, akan membebani Sterling. PM Johnson ingin membuka kembali sekolah di bulan September dan setiap penundaan akan menekan sterling.
Investor menaruh harapan yang rendah terhadap terobosan di dalam Brexit. Sementara perundingan AS dengan Inggris saat ini telah selesai.
Kalender ekonomi dimulai dengan angka-angka CPI pada hari Selasa. Inflasi telah turun karena Covid – 19 dan akan tetap tertekan. CPI bulan Juni di 0.6% dan tidak ada perubahan yang substansial kemungkinan yang terjadi pada bulan Juli.
Menurut angka penjualan ritel bulan Juni, konsumsi telah pulih lebih cepat. Apakah bisa kembali mencapai angka tahun lalu? Kelihatannya masih jauh sekalipun tidak bisa diabaikan khususnya dengan adanya skema cuti dari pemerintah.
Markit PMI pendahuluan untuk bulan Agustus juga diperkirakan akan menunjukkan perluasan dengan angka diatas 50.
Di Amerika Serikat, sementara kurva infeksi dengan jelas telah turun dari puncaknya, angka kematian tetap berada pada level yang tinggi. Penurunan yang konsisten selama 7 hari secara rata-rata diperlukan untuk mengkonfirmasi trend dan memberikan harapan.
Berita mengenai vaksin juga menarik perhatian setelah pengumunan dari Rusia mendorong perlombaan global untuk mengembangkan imunisasi ke kecepatan yang lebih tinggi. Harapan ditemukannya vaksin dengan segera akan mendorong pasar dan membebani dolar AS.
Pada saat ini pasar lebih tertarik kepada apa yang sedang berlangsung di Kongres ketimbang kampanye pilpres. Para investor mengasumsikan para pembuat undang-undang pada akhirnya akan mencapai kesepakatan, namun setiap hari yang berlalu tanpa kesepakatan akan membebani ekonomi AS. Dan apabila kesepakatan yang dicapai menghasilkan paket yang lebih kecil jumlahnya, hal ini akan memukul ekonomi dan juga peluang dari Trump.
Kalender ekonomi di AS antara lain risalah pertemuan Federal Reserve pada bulan Juli. Waktu itu the Fed menyatakan keprihatinan mengenai penurunan ekonomi setelah bangkitnya kembali kasus coronavirus dari pertengahan Juni. Apakah risalah nanti akan membukakan lebih banyak kekuatiran ataukah membawa berita kestabilan.
Selain itu, angka klaim pengangguran mingguan juga penting khususnya bersamaan dengan diadakannya survey untuk NFP. Pada akhir minggu ini, akan dikeluarkan angka Markit PMI pendahuluan bulan Agustus dan Existing Home Sales yang diperkirakan akan menunjukkan kestabilan.
Secara keseluruhan GBP/USD masih “bullish” meskipun tidak 100% “bullish”. “Resistance” terdekat berada 1.3145 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3200 dan kemudian 1.3270. “Support” terdekat berada di 1.3060 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2985 dan kemudian 1.2870.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido