(Vibiznews – Forex) EUR/USD berusaha bangkit kembali ditengah sentimen pasar yang bagus diperdagangkan disekitar $1.1802. Harapan akan pengobatan coronavirus dan vaksin bertempur dengan kenaikan virus corona di Eropa.
Perkataan Presiden Donald Trump yang menyetujui pengobatan coronavirus termasuk plasma telah mendorong sentimen positip dipasar dan membebani dolar AS. Usaha untuk mempercepat persetujuan para calon imunisasi dari Pfizer dan AstraZeneca juga membuat saham-saham mengalami permintaan beli sekalipun jumlahnya terbatas.
Perkembangan positip lainnya datang dari hubungan AS dengan Cina dimana Amerika Serikat dilaporkan akan mengijinkan WeChat Cina untuk terus beroperasi. Meskipun demikian, komentar Trump bahwa “kami tidak ingin berbisnis dengan Cina” menyangkal berita tersebut. Ada dua faktor yang menyebabkan EUR/USD tetap akan tertekan:
Pertama, keprihatinan akan coronavirus. Kenaikan coronavirus di Eropa bertambah cepat yang menyebabkan naiknya kekuatiran di seluruh negara. Spanyol kembali menjadi episentrum, namun lompatan kasus di Perancis baru-baru ini juga menjadi berita utama. Kenaikan kasus coronavirus ini mendorong turun Markit pendahuluan PMI, terutama di Perancis namun juga di Jerman.
Kedua, risalah pertemuan the Fed pada bulan Juli menunjukkan keengganan untuk menambah lebih banyak stimulus moneter, terutama kontrol terhadap kurva imbal hasil yang diincar oleh para investor. Hal ini telah mendorong naik dolar AS pada minggu lalu. Apabila pada symposium Jackson Hole Powell tetap berhati-hati untuk bergerak lebih jauh, pasar akan gelisah dan dolar AS akan memiliki ruang untuk naik.
Secara tehnikal, momentum masih turun dengan “support” terdekat menunggu di 1.1750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1700 dan kemudian 1.1625. Sedangkan “resistance” terdekat menunggu di 1.1870 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1915 dan kemudian 1.1965 ketinggian selama dua tahun.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
