(Vibiznews – Forex) GBP/USD diperdagangkan dibawah 1.33, memperpanjang penurunanya. Ketidakpastian mengenai ekonomi Inggris, diperkuat dengan penurunan dari angka final PMI Jasa Inggris ke 58.8 membebani pounsterling.
Bocornya catatan dari Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak yang mengatakan bahwa “hal yang sulit akan datang” memberikan kontribusi bagi jatuhnya poundsterling.
Sunak berusaha mencari jalan ditengah perjuangan melawan krisis karena coronavirus. Menaikkan pajak mungkin bisa menjadi salah satunya, dalam rangka memperpanjang skema cuti yang membuat para pekerja tetap mendapatkan pekerjaannya. Namun program ini akan segera berakhir pada minggu depan. Sementara langkah selanjutnya masih belum jelas.
Ketakutan akan pengangguran massal bergabung dengan mandeknya pembicaraan mengenai Brexit, menekan poundsterling. Kepala negosiasi Uni Eropa Michel Barnier mengatakan tidak ada kemajuan dan menuduh rekan rundingnya dari Inggris meminta benefit tanpa mau mengambil tanggung jawab.
Sterling juga terpukul oleh pernyataan dari Gubernur BoE Andrew Bailey yang mengulangi posisinya bahwa tingkat bunga negatip ada di dalam salah satu perangkat kebijakan moneternya, meskipun tidak mungkin diimplementasikan segera.
GBP/USD yang telah jatuh karena bangkitnya dolar AS, tetap berada di posisi di bawah dan diperdagangkan hampir 200 pips dibawah dari puncaknya di 1.3480.
Investor tetap optimis mengenai vaksin coronavirus, meskipun kemungkinan didesak untuk buru-buru oleh pemerintah AS menjelang pilpres. Sanksi Washington terhadap diplomat Cina diabaikan pasar.
Secara keseluruhan, poundsterling sedang tertekan dan sekarang bolanya ada pada data-data ekonomi yang akan keluar dari AS.
Momentum telah berubah turun, menaikkan peluang jatuh lebih lanjut, dengan “support” terdekat berada di 1.3265 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3160 dan kemudian 1.3120. Sementara “resistance” terdekat menunggu di 1.33 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3360 dan kemudian 1.3420.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
