(Vibiznews – Forex) Setelah sempat naik ke 1.1870 pada akhir hari kemarin, EUR/USD kembali melemah dan stabil di 1.1840, karena data penjualan ritel zona euro keluar mengecewakan dengan penurunan di bulan Juli. Matauang bersama Eropa terpukul turun setelah anggota Komite dari ECB Lane, mengatakan bahwa, ECB tidak bisa membiarkan apresiasi euro terus berlangsung.
Komentarnya kemudian diulangi oleh para pembuat kebijakan dari ECB lainnya, yang memperingatkan bahwa kenaikan euro lebih jauh bisa membebani ekspor dan membawa turun harga-harga. Melemahnya matauang bersama Eropa ini memberikan momentum tambahan terhadap kenaikan dolar AS.
Dolar AS telah terus mengalami rally pada akhir minggu lalu dengan bagusnya data-data ekonomi yang keluar dari AS. ISM PMI menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Tingkat pengangguran mengejutkan turun ke 8.4%. NFP naik sebanyak 1.371.000 sesuai dengan yang diperkirakan.
Kampanye pemilihan Presiden memanas dengan Presiden Donald Trump mendapatkan keuntungan dari hasil konvensi partai Republik sehingga mempersempit kesenjangan dengan rivalnya Joe Biden. Pasar nampaknya lebih tertarik kepada pembicaraan stimulus fiskal daripada pemilihan Presiden.
Sementara kasus baru coronavirus di Amerika Serikat terus menurun, di Uni Eropa mengalami pukulan oleh gelombang kedua dari Covid – 19 yang semakin mengkuatirkan menjelang berakhirnya musim panas.
Pada pertengahan minggu lalu, pasar dikejutkan oleh berita yang datang dari Centers for Disease Control and Prevention AS, yang menyatakan bahwa para pejabat kesehatan di seluruh negara bagian AS akan siap mendapatkan vaksin segera pada bulan November.
Minggu ini, pada hari Kamis, ECB akan mengadakan pertemuan kebijakan moneternya bersama dengan para petinggi keuangan Eropa lainnya. Dan pada hari Jumat, Jerman akan mempublikasikan data inflasi untuk bulan Agustus.
Sementara di Amerika Serikat, trader Amerika baru akan aktif lagi pada hari Selasa setelah liburan hari Buruh. Orang Amerika akan disibukkan kembali oleh kampanye pemilihan Presiden. Sementara pasar lebih memilih presiden dari partai Republik, hasil yang sebaliknya akan mengakibatkan berkurangnya stimulus fiskal dan memperlambat ekonomi. Terlebih buruk lagi, pemilihan yang tidak tuntas kemungkinan bisa mencengkeram pasar yang bisa menaikkan dolar AS yang “safe-haven”.
Awal minggu para investor masih merespon terhadap angka NFP dan klaim pengangguran mingguan. Angka inflasi akan menjadi fokus pada hari Jumat. Kenaikan Core Consumer Price Index bisa mendorong naik dolar AS.
Sementara kasus baru Covid – 19 di AS terus menurun, tingkat kematian tetap tinggi dan mendekati angka 200.000. Apabila kembali mengalami kenaikan bisa membebani sentimen.
Koreksi telah dimulai, namun apakah bisa berlanjut terus atau sementara saja? Kelihatannya sekali koreksi berhasil menembus “support” yang solid di 1.1760, maka penurunan akan berlanjut.
Saat ini “support” terdekat menunggu di 1.18 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1760 dan kemudian 1.1710. Sementara “resistance” terdekat menunggu di 1.1870 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.19 dan kemudian 1.1950.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido