(Vibiznews – Forex) GBP/USD mempertahankan keuntungan awalnya di 1.2735 setelah Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak mengatakan bahwa pemerintah sedang mengembangkan rencana untuk melindungi pekerjaan dan ekonomi sampai musim dingin.
GBP/USD diperdagangkan dalam rentang yang sempit selama perdagangan sesi Eropa dan mengkonsolidasikan penurunannya ke kerendahan dua bulan. Investor tetap kuatir bahwa infeksi coronavirus gelombang kedua bisa membawa kepada datangnya kembali restriksi yang keras dan menghancurkan pemulihan ekonomi global. Hal ini membuat berlangsungnya arus arus “safe-haven” terhadap dolar AS yang membuat naik indeks dolar AS.
Namun peringatan dari berbagai pejabat the Fed, yang menekankan perlunya digelontorkan lebih banyak stimulus fiskal untuk mempertahankan pemulihan ekonomi, membuat tahanan yang menahan setiap kenaikan dari USD yang kuat dan membantu membatasi penurunan lebih dalam dari pasangan matauang GBP/USD.
Sementara itu, para investor masih enggan masuk pasar dan memilih untuk menunggu sampai ada laporan pada akhir pembicaraan Brexit dimana kepala negosiator Uni Eropa, Michel Barnier sedang berada di London untuk pembicaraan informal sampai hari Jumat. Hal ini membuat pergerakan harga GBP/USD menjadi terbatas. Apabila tidak terjadi terobosan di dalam pembicaraan Brexit yang informal ini, maka GBP/USD akan tertekan turun.
“Support” terdekat menunggu di 1.2685 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2620 dan kemudian 1.2550. “Resistance” terdekat menunggu di1.2800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2855 dan kemudian 1.2900.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
