(Vibiznews – Forex) GBP/USD diperdagangkan diatas 1.29, mempertahankan keuntungannya. Gubernur BoE Bailey kelihatannya merendahkan efek negatip dari gelombang kedua coronavirus. Sementara pembicaraan mengenai Brexit kelihatannya masih perlu waktu untuk memberikan terobosan.
Setiap yang namanya susulan atau gelombang kedua biasanya kurang hebat dibandingkan dengan yang pertama. Dalam hal kasus coronavirus ini adalah kabar baik. Gubernur BoE Bailey mengatakan bahwa dia tidak memperkirakan dampak ekonomi dari coronavirus gelombang kedua akan sama besarnya seperti yang pertama kali terjadi. Selain itu Bailey menegaskan bahwa BoE masih memiliki banyak amunisi. Hal ini mendorong naik Sterling.
Namun pemegang peran utama terhadap Sterling tetaplah Brexit. Beritanya kurang bagus. Laporan mengatakan bahwa Inggris siap untuk meninggalkan pembicaraan jika tidak ada kemajuan yang dibuat pada tanggal 15 Oktober, ketika pertemuan tingkat tinggi Uni Eropa akan berlangsung.
Sementara itu dolar AS semula berada di posisi di bawah ditengah harapan akan dicapainya kesepakatan antara Republikan dan Demokrat. Namun pada akhirnya dolar AS mengalami kenaikan kembali dengan memudarnya harapan akan kesepakatan dengan Juru bicara Kongres Pelosi melemparkan keragu-raguannya bahwa kesepakatan stimulus fiskal bisa dicapai dengan Republikan.
Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa ada 840.000 orang Amerika yang pertama kalinya mengisi klaim pengangguran mingguan. Sementara para ekonom memperkirakan ada penurunan klaim pengangguran ke 820.000. Namun data yang keluar ini diabaikan oleh pasar.
Apabila terus naik, akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.2980 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.30 dan kemudian 1.3050. Sementara apabila berbalik turun, akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.2950 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2850 dan kemudian 1.1625.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
