Rekomendasi Forex GBP/USD 19 – 23 Oktober 2020: Cenderung Turun?

2035

(Vibiznews – Forex) Minggu lalu, ditengah tekanan karena menguatnya dolar AS, GBP/USD semakin turun dengan kekuatiran akan gagalnya pembicaraan mengenai Brexit. GBP/USD turun ke 1.2937. Coronavirus dan pemilihan presiden AS akan mempengaruhi pergerakan GBP/USD pada minggu ini disamping berita-berita mengenai Brexit dan beberapa angka makro ekonomi. Uni Eropa dan Inggris sepertinya membuat kemajuan dalam perundingan namun diakhiri dengan perundingan berada diambang kegagalan. Berita ini memukul poundsterling.

Para pemimpin Uni Eropa setuju untuk melanjutkan perundingan namun tidak melakukan intensifikasi. Sementara PM Boris Johnson mengatakan bahwa Inggris harus siap dengan keluar tanpa kesepakatan namun menambahkan jika ada perubahan yang fundamental pada posisi Uni Eropa, mereka akan mendengarkan, memberikan ruang dilanjutkannya pembicaraan.

Dalam hal stimulus fiskal AS, Steven Mnuchin masih terus berunding dengan Nancy Pelocy, namun masih belum berhasil mencapai kesepakatan. Hari Kamis minggu lalu, Mnuchin mengatakan bahwa Gedung Putih tidak akan membiarkan perbedaan merusak pembicaraan mengenai stimulus, sementar Presiden Trump mengatakan bahwa dia akan mendukung paket stimulus yang lebih besar daripada yang ditawarkan terakhir kepada Kongres sebesar $1,8 triliun. Sementara Demokrat tetap pada angka $2.2 triliun. Sudah sangat dekat, namun kemungkinan tidak berhasil disepakati sebelum pemilihan presiden AS tanggal 3 November. Pemimpin mayoritas di Senat Mitch McConnel mengatakan bahwa mereka akan meloloskan paket bantuan stimulus fiskal setelah pemilihan selesai apabila tidak berhasil mencapai kesepakatan pada hari-hari ini.

Coronavirus terus meningkat di Inggris. London memasuki restriksi tahap dua sementara Liverpool telah memasuki tahap ketiga. Pemerintah dikritik dalam penanganan coronavirus. Kesalahan penanganan di Inggris utara telah membuat mayor di Manchester mengeluhkan kekurangan dana untuk menangani penyebaran coronavirus. Jatuhnya kepercayaan terhadap pemerintah menekan poundsterling.

Tingkat pengangguran Inggris naik menjadi 4.5% pada bulan Agustus, lebih buruk daripada yang diperkirakan namun masih tetap rendah. Pertumbuhan upah di bulan Agustus dan klaim pengangguran dua-duanya mengatasi daripada yang diperkirakan. Dampak pengurangan skema cuti masih belum diperhitungkan.

data makro ekonomi dari Amerika Serikat masih menunjukkan pertumbuhan yang baik. Pada hari Jumat AS mempublikasikan Penjualan Ritel bulan September yang angkanya lompat ke .9% jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan di 0.7%. Sementara perkiraan pendahuluan Michigan Consumer Confidence muncul di 81.2 pada bulan Oktober, mengatasi yang diperkirakan di 80.5 dan membaik daripada sebelumnya di 80.4.

Minggu ini, perundingan mengenai Brexit akan dilanjutkan. Boris Johnson akan mengumumkan keputusannya apakah akan meneruskan pembicaraan atau tidak. Setiap berita baik mengenai Brexit akan mendorong naik Sterling dan sebaliknya.

Dalam hal penanganan coronavirus, beberapa scientist menyarankan agar dilakukan “circuit-breaker” secara nasional. Langkah ini bisa dengan cepat menurunkan statistik coronavirus namun memukul ekonomi lebih keras. Jika Johnson mengumumkan “circuit-breaking” hal ini akan memukul jatuh poundsterling. Sebaliknya hanya menerapkan lockdown lokal dan khususnya London di kecualikan dari tahap ketiga, akan melegakan poundsterling.

Dari data ekonomi, angka inflasi (CPI) untuk bulan September diperkirakan akan menunjukkan pemulihan dari 0.9% ke 1.3%. Angka Penjualan Ritel diperkirakan akan  menunjukkan  sedikit kenaikan sebesar 0.4% pada bulan September, lebih rendah dari kenaikan bulan Agustus 0.6%.

Dalam hal pemilihan presiden AS, media liberal yang dikuasai oleh Demokrat terus mengeluarkan angka polling yang memenangkan Joe Biden namun fakta dilapangan pada saat kampanye berbicara lain samasekali dengan selalu hanya beberapa gelintir orang yang hadir. Sementara setiap kampanye Donald Trump selalu dihadiri puluhan ribu massa yang antusias menunggu bahkan sampai 9 jam sebelum acara dimulai.

Pembicaraan mengenai stimulus fiskal kemungkinan masih akan berlanjut namun dengan semakin mendekatnya ke waktu pemilihan presiden, peluang kesepakatan semakin berkurang. Bila terjadi kesepakatan akan bisa mendorong naik saham dan membuat dolar AS turun, sementara putusnya pembicaraan kemungkinan hanya akan menaikkan dolar AS sebentar.  Klaim pengangguran mingguan juga akan diperhatikan apakah hanya satu kali kenaikan atau tren yang mengkuatirkan. Selain itu akan keluar juga Markit PMI dan angka-angka perumahan.

Gambaran keseluruhan bervariasi dengan kecenderungan menurun. “Support” terdekat menunggu di 1.2860 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2705 dan kemudian 1.2665. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2999 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3085 dan kemudian 1.3195.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here