Rekomendasi Forex GBP/USD 9 – 13 November 2020: Kecenderungan Bullish

1980
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Forex) Minggu lalu, turunnya USD dan harapan akan dicapainya kesepakatan Brexit  membuat GBP/USD sempat naik mencapai rekor ketinggian baru di 1.3167 sebelum akhirnya turun ke 1.3050 karena memudarnya harapan kesepakatan Brexit segera dan sedikit terkoreksinya USD secara normal.

Siapa yang akan menjadi presiden AS berikutnya? Pertanyaan ini tetap tidak terjawab setelah berhari-hari dilakukan penghitungan suara dengan persaingan ketat terjadi di negara bagian yang memiliki banyak “swing voters” seperti di Nevada, Arizona, Pennsylvania dan Georgia.

Pasar bersemangat dengan meningkatnya hasil yang terbelah di Senat dengan Kongres dan berlangsung dengan amannya pemilihan presiden yang sebelumnya diperkirakan akan mengalami kerusuhan.

Gelombang biru yang digembar-gemborkan akan menerjang Senat ternyata hanya isapan jempol belaka. Republikan kemungkinan akan tetap menguasai Senat setelah berhasil mengalahkan penantang di Maine, Iowa dan kemungkinan di North Carolina.

Investor kelihatannya menyambut baik partai Republikan yang memegang kontrol atas Senat khususnya pemimpin mayoritas senat McConnel yang kelihatannya telah lebih terbuka mengenai bantuan stimulus fiskal terhadap negara bagian. Campuran yang sempurna bagi pasar adalah apabila dikelurakan stimulus fiskal yang besar dan tidak ada kenaikan pajak atau perubahan besar lainnya.

Terjadinya rally di pasar diikuti dengan aksi jual besar-besar terhadap dolar AS yang menyebabkan kenaikan kuat dalam GBP/USD meskipun bank sentral juga memberikan kontribusi terhadap terjadinya rally di pasar.

Di Inggris, BoE mengejutkan pasar dengan menambah program pembelian obligasi sebanyak  £150 miliar dari £100 miliar yang diperkirakan pasar. Setelah itu ditambah lagi dengan Menteri Keuangan Rishi Sunak mengumumkan skema cuti akan diperpanjang sampai bulan Maret dan dengan persyaratan yang murah hati.

Di Amerika Serikat, Gubernur the Fed Jerome Powell menekankan kebutuhan ini pada hari Kamis minggu lalu selama konferensi pers yang diikuti dengan pertemuan kebijakan moneter yang tetap mempertahankan tingkat bunga tidak berubah. Powell mengatakan bahwa diperlukan kedua-duanya baik kebijalan moneter maupun fiskal untuk bisa membawa ekonomi kembali kepada level sebelum Covid – 19. Terbalik dengan reaksi poundsterling, dolar AS yang safe-haven semakin terdorong turun setelah pernyataan dari Powell.

Non-Farm Payrolls AS naik sedikit ke 638.000, lebih baik daripada yang diperkirakan, sementara tingkat pengangguran secara mengejutkan turun menjadi 6.9% dari sebelumnya 7.9% dengan tingkat partisipasi angkatan kerja juga meningkat dari 61.4% ke 61.7%.

Kasus Covid – 19 di Inggris telah mendatar, memberikan harapan lockdown tidak akan berlangsung terlalu lama. Lebih cepat dari tanggal resmi 2 Desember. Namun PM Johnson akan mendasarkan keputusannya pada data, dan ingin kurvanya turun bukan Cuma mendatar.

Pembicaraan Brexit masih terus berlangsung namun agak membuat sterling tertekan karena kedua belah pihak mengatakan bahwa masih ada pertentangan atas beberapa topik. Kekecewaan ini muncul setelah optimisme yang berlangsung beberapa hari dan setelah pengumuman pembicaraan ronde yang baru.

Gubernur BoE Bailey dan kepala ekonom Andy Haldane akan berbicara pada minggu ini, dan akan bisa menggerakkan pasar. Sementara keputusan mengenai QE telah selesai, tanda-tanda mengenai tingkat bunga yang negatip akan diperhatikan pasar. Sterling bisa naik apabila diberikan signal bahwa tingkat bunga negatip tidak akan segera diterapkan dan sebaliknya.

Laporan pekerjaan akan keluar pada hari Selasa dan tingkat pengangguran kemungkinan turun menjadi 4.3% setelah kenaikan yang mengecewakan di 4.5% pada bulan Agustus, karena skema cuti diperpanjang sampai tahun depan.

Claimant Count Change untuk bulan September naik moderat sebanyak 28.000. Untuk bulan Oktober diperkirakan akan melompat naik lagi. GDP Inggris, setelah turun jauh sebesar 19.8% di kuartal kedua, di kuartal ketiga diperkirakan akan mengalami “rebound” yang substansial.

Di Amerika Serikat, minggu ini, Trump pasti tidak akan mundur. Perkataan dari McConnel kritikal. Jika pemimpin mayoritas senat ini mengakui hasilnya maka pasar menjadi tenang. Namun jika Republikan mendukung sikap Trump, dolar AS bisa naik karena permintaan safe-haven.

Apabila hingar binger pemilihan selesai yang tidak tahu kapan, coronavirus akan kembali menjadi pusat perhatian. Kasus baru dan angka kematian mengalami kenaikan. Sebegitu jauh, keprihatinan the Fed akan dampak dari coronavirus dipandang sebagai indikasi akan dikeluarkannya lebih banyak stimulus. Kenaikan statistik Covid – 19 dan potensi restriksi baru bisa mendorong naik dolar AS.

Angka inflasi, CPI inti diperkirakan naik menjadi 1.8% mendekati target the Fed 2%. Klaim pengangguran mingguan diperkirakan akan tetap dibawah 800.000, memperpanjang penurunannya secara bertahap.

Consumer Sentiment Index dari Universitas Michigan untuk bulan November diperkirakan stabil diatas 80.

Kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.3180 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3270 dan kemudian 1.3360. Sementara penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.3080 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3000 dan kemudian 1.2850.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here