(Vibiznews – Forex) GBP/USD diperdagangkan disekitar 1.3250 sementara para investor sedang menunggu perkembangan Brexit ditengah berlangsungnya video-conference para pemimpin Uni Eropa. Perkembangan vaksin virus corona masih belum bisa menggerakkan pasar.
Setelah berbulan-bulan negosiasi, Inggris dan Uni Eropa masih belum mencapai kesepakatan mengenai Brexit. Pembicaraan mandek di perselisihan mengenai level “playing field” dan perikanan. Laporan bahwa para pemimpin Eropa akan meminta Komisi Eropa untuk mempublikasikan rencana tanpa kesepakatan telah membuat Poundsterling Inggris jatuh. Setelah berjuang untuk bisa menembus 1.3300, GBP/USD berbalik turun pada hari Kamis dan terus kehilangan pijakannya selama paruh pertama perdagangan sesi Eropa.
Pasangan matauang ini sempat jatuh sampai ke 1.32 karena berita negatip dari Brexit diikuti oleh kenaikan permintaan terhadap dolar AS, namun akhirnya berhasil naik lagi ke 1.3250. Meningkatnya kekuatiran pasar akan kejatuhan ekonomi akibat dari restriksi yang baru dikenakan karena terus naiknya kasus virus corona, telah menutupi optimisme atas potensi vaksin terhadap penularan Covid -19 yang tinggi. Hal ini membuat sentimen global keengganan terhadap resiko yang menciptakan arus safe-haven terhadap dolar AS. Namun, ekspektasi yang menguat akan dilakukannya pelonggaran moneter lebih lanjut oleh the Fed bisa menahan pergerakan naik dolar AS dan membantu membatasi kerugian yang lebih dalam atas matauang mayor lainnya.
Penurunan selanjutnya akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.32 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3165 dan kemudian 1.3105. Sementara kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.3300 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3345 dan kemudian 1.3400.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
