(Vibiznews – Forex) GBP/USD diperdagangkan diatas 1.3350 karena melemahnya dolar AS, mengabaikan mandeknya Brexit. Presiden Komisi Eropa von der Leyen melaporkan kemajuan pembicaraan Brexit namun juga meragukan bahwa kesepakatan bisa dicapai.
Investor tetap optimis mengenai kemungkinan tercapainya kesepakatan Brexit pada menit-menit yang terakhir, yang pada gilirannya memberikan dukungan naik kepada Poundsterling Inggris. Terlepas dari Brexit, munculnya kembali aksi jual yang baru terhadap dolar AS memberikan kontribusi bagi kenaikan pasangan GBP/USD dalam perdagangan semalam.
Dolar AS tetap tertekan karena lingkungan yang “risk-on” yang mendominasi ditengah kemajuan pengobatan terhadap penyakit coronavirus yang sangat menular. Sementara itu dimulainya transisi Biden ke Gedung Putih menghilangkan ketidakpastian mengenai politik di Amerika Serikat. Selain itu kemungkinan bekas Gubernur Fed Janet Yellen menjadi Menteri Keuangan AS berikutnya memberikan dorongan tambahan terhadap sentimen pasar yang sudah positip. USD seakan tidak bisa bernafas sejenak dari penurunnya dengan keluarnya data Conference Board’s Consumer Confidence Index yang mengecewakan, turun ke 96.1 di bulan November dari sebelumnya 101.4.
Meskipun banyak faktor yang mendukung naik pasangan matauang ini kekurangan keyakinan yang kuat untuk naik lebih tinggi lagi, dengan setiap pergerakan naik terhambat dibawah 1.3400. Apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3480 dan kemudian 1.3500. Sementara penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.3300 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3260 dan kemudian 1.3200.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
