(Vibiznews – Forex) GBP/USD sempat diperdagangkan disekitar 1.32, jatuh lebih dari 300 pips dengan Inggris menghadapi isu “supply chain” ditengah dikenakannya larangan berpergian untuk menghentikan penyebaran jenis covid yang baru, sebelum akhirnya berhasil naik lagi ke 1.3310.
“Supply chain” Inggris tertekan dengan adanya larangan untuk masuk ke atau keluar dari Inggris, khususnya penutupan pengangkutan yang dikenakan oleh Perancis. Negara – negara Eropa dan Non Eropa bersama – sama telah bereaksi dengan cepat dan bahkan dengan panik mengenakan larangan berpergian ke dan dari Inggris, untuk mencegah penyebaran corona.
Varian Covid – 19 yang baru VIU-202012/01 bertanggung jawab atas penyebaran penyakit yang cepat di London dan Inggris Tenggara, yang menyebabkan PM Boris Johnson mengumumkan restriksi yang baru Tier ke 4, level baru yang lebih tinggi pada akhir minggu lalu.
Berita virus ini mengambil alih berita Brexit yang belakangan ini dominan dalam membentuk harga sterling. Tinggal 10 hari lagi masa transisi akan berakhir, dengan masih tidak ada tanda – tanda kesepakatan muncul dari ruangan negosiasi. Para negosiator meleset dari tenggat waktu yang telah ditetapkan oleh Parlemen Eropa.
Kejatuhan Sterling ini akan menjadi lebih buruk, kalau saja tidak ada kesepakatan antara Demokrat dengan Republikan akan stimulus kelegaan untuk Covid – 19 senilai $900 miliar.
“Resistance” terdekat menunggu di 1.3325 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1,34 dan kemudian 1.3450. “Support” terdekat menunggu di 1.3280 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3225 dan kemudian 1.3135.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido



