(Vibiznews – Forex) GBP/USD naik keatas 1.35 ditengah harapan akan segera terjadinya kesepakatan Brexit. Uni Eropa dan Inggris sedang berusaha untuk menemukan kompromi mengenai perikanan. Perancis membuka kembali perbatasannya dan melemahnya dolar AS mendorong naik Sterling.
Kombinasi dari beberapa faktor gagal membantu GBP/USD mengkapitalisir kenaikan yang solid lebih dari 300 pips dari sublevel 1.3200, pada hari sebelumnya. Diganti dengan aksi jual yang baru. Poundsterling tertekan oleh berita – berita sehubungan Brexit bahwa Uni Eropa telah menolak proposal perikanan Inggris yang terbaru, sebelum akhirnya diperoleh berita bahwa Uni Eropa dan Inggris sedang terus berusaha untuk menemukan kompromi mengenai perikanan.
Terlepas dari Brexit, penemuan varian virus corona yang baru yang cepat menularnya dan pengenaan lockdown yang keras dan restriksi berpergian di Inggris terus membebani sentimen investor. Hal ini menguntungkan dolar AS yang safe-haven dan menambah tekanan turun terhadap GBP/USD.
Dolar AS kemudian juga didukung naik lagi oleh angka GDP final AS, yang menunjukkan bahwa ekonomi AS berkembang sebesar 33.4% per tahun selama kuartal ketiga dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 33.1%.
Sementara, Conference Board’s US Consumer Confidence Index AS untuk bulan berjalan turun ke level 88.6 yang merupakan kerendahan selama empat bulan karena meningkatnya kekuatiran akan kasus Covid – 19 yang terus meningkat, kelihatannya diabaikan pasar.
Dolar AS berbalik turun pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat mengabaikan ketidakpastian akan stimulus. Hal ini menambah dorongan naik terhadap GBP/USD dengan “resistance” terdekat menunggu di 1.3550 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3600 dan kemudian 1.3625. Sementara “support” terdekat menunggu di 1.35 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3460 dan kemudian 1.3400.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
