(Vibiznews – Forex) GBP/USD akhirnya berhasil menyentuh level 1.40 sebagai akibat dari kombinasi statistik coronavirus Inggris yang bagus dan turunnya dollar AS ditengah pergerakan yield treasury AS yang disetir oleh spekulasi akan stimulus. Kedua topik ini diperkirakan akan mencapai klimaksnya pada minggu terakhir dari Februari ini.
Infeksi coronavirus, pasien di rumah sakit dan kematian karena coronavirus di Inggris mengalami penurunan yang tajam. Apakah karena kampanye vaksin atau karena lockdown, tidak relevan bagi investor, yang hanya ingin melihat hasil yang lebih signifikan lagi dan segera Kembali ke normal. Poundsterling mendapatkan keuntungan yang besar dari prospek ini.
Data ekonomi di Inggris pada minggu lalu bervariasi. Sementara Markit pendahuluan PMI untuk bulan Februari mengarah ke pemulihan yang cepat, penjualan ritel untuk bulan Januari sangat mengecewakan jatuh 8.2%. Pasar seperti biasanya lebih memandang ke depan daripada kebelakang.
Dari Amerika Serikat, laporan penjualan ritel AS keluar dengan kenaikan yang mengejutkan sebesar 5.3% di bulan Januari, sementara angka inti lompat ke 6%. Meskipun demikian angka ini disebabkan oleh diberikannya cek stimulus sebesar $600, sehingga angka bulan Februari kemungkinan akan keluar mengecewakan dengan pemerintah gagal memecahkan isu dasarnya.
Laporan klaim pengangguran mingguan keluar mengecewakan dengan angka diatas 700.000, kenaikan sebanyak 861.000, yang masih buruk dibandingkan dengan puncak dari krisis finansial.
NY Empire State Manufacturing Index untuk bulan Februari muncul membaik ke 12.1 dari sebelumnya 3.5 dan lebih baik daripada yang diperkirakan di 6.
Sementara itu Markit PMI di AS menunjukkan aktifitas manufaktur sedikit melambat, meskipun hasil dari jasa mengalami peningkatan, naik dari 58.3 ke 58.9.
Secara keseluruhan pada minggu lalu, optimisme telah menggerakkan GBP/USD naik tinggi dengan pola mundur satu langkah untuk maju dua Langkah.
Minggu ini, PM Johnson akan memberikan pidato pembukaan kembali ekonomi pada hari Senin. Investor menginginkan lebih banyak sektor dibuka dengan lebih cepat. Rencana pembukaan kembali ekonomi kemungkinan akan terdiri dari beberapa tahap dan kemungkinan tergantung kepada kecepatan dari vaksinasi, tidak hanya berdasarkan infeksi yang terjadi.
Apabila PM Johnson melakukan pendekatan yang berhati – hati dan sepotong – sepotong, hal ini akan memicu respon “buy the rumor, sell the fact” yang bisa membawa Sterling turun.
Dari kalender ekonomi, akan keluar laporan mengenai pekerjaan. Tingkat pengangguran Inggris perlahan-lahan naik namun tetap rendah karena skema cuti pemerintah yang sukses. Para ekonom memperkirakan kenaikan dari 5% menjadi 5.1% pada bulan Desember.
Dari Amerika Serikat, pemungutan suara mengenai paket kelegaan Covid – 19 senilai $1.9 triliun direncanakan akan dilakukan pada tanggal 26 Februari. Namun partai yang berkuasa saat ini hanya memiliki mayoritas yang kecil di Dewan Rakyat dan kemungkinan tipis di Senat. Apakah undang – undang paket stimulus bisa lolos dan mendukung ekonomi? Perdebatannya ada pada kenaikan upah minimum dan eligibilitas untuk cek stimulus senilai $1,400. Namun pasar kurang tertarik dengan detilnya melainkan dengan jumlah totalnya. Apabila jumlah yang keluar lebih tinggi dari $1.5 triliun investor akan senang. Namun apabila jumlah yang keluar mendekati $1 triliun, pasar akan kecewa.
Selain itu masih ada kemungkinan keluarnya stimulus ditunda ke bulan Maret dengan masih adanya anggota dari Demokrat seperti Joe Manchin dari West Virginia atau Kristen Sinema dari Arizona yang masih belum setuju.
Setelah badai salju, vaksinasi di Amerika kembali dipercepat. Saat ini Amerika Serikat telah mencapai sekitar 12% dari populasinya divaksin dan mentargetkan mencapai 100% pada musim panas. Salah satu yang bisa mempercepat “supplies” adalah potensi persetujuan digunakannya vaksin sekali suntik dari Johnson and Johnson.
Dari kalender ekonomi angka update GDP kuartal keempat yang diperkirakan akan direvisi naik menjadi 4.2% per tahun, akan berkompetisi dengan Durable Goods Orders untuk bulan Januari yang kemungkinan akan menunjukkan pertumbuhan dalam investasi secara berkelanjutan.
Selanjutnya, klaim pengangguran mingguan juga mendapatkan sorotan dengan pada minggu lalu, tanpa terduga mengalami kenaikan.
Pada hari Jumat, angka Personal Spending and Personal Income untuk bulan Januari kemungkinan akan menunjukkan kenaikan sebagai akibat dari stimulus cek sebelumnya senilai $600 dan angka – angka kelegaan lainnya.
Dari sisi tehnikal, GBP/USD terus memanjat naik didalam tren naik yang luas meskipun mendekati “overbought” menurut RSI. Namun momentum kenaikan masih tetap kuat disemua SMA. Secara keseluruhan “bullish” masih menang apabila GBP/USD terus bergerak naik dengan perlahan.
“Support” terdekat menunggu di 1.3830 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3750 dan kemudian 1.3700. “Resistance” terdekat menunggu di 1.4018 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4145 dan kemudian 1.4255.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido