Rekomendasi Mingguan GBP/USD 15 – 19 Maret 2021: Masih Berpeluang Naik Lagi?

1818
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Forex) GBP/USD yang semula diperdagangkan di 1.3980 pada perdagangan sesi Asia, mengalami penurunan ke 1.3920 akibat naiknya dollar AS, sekalipun GDP Inggris keluar lebih baik daripada yang diperkirakan.

Obligasi AS, khususnya benchmark global 10 tahun, telah menjadi penentu arah pasar yang dominan, yang mengatasi stimulus, pembukaan kembali ekonomi Inggris dan event-event lainnya. Fokus pasar masih tetap ada pada yields AS khususnya apa yang akan dilakukan oleh Fed menghadapinya.

Amerika Serikat mengadakan tiga lelang obligasi dan semuanya berlangsung dengan lebih tenang dibandingkan dengan yang ditakutkan pasar sebelumnya. Pada awalnya permintaan yang kuat terhadap surat hutang AS telah membantu menurunkan yields dan membebani dollar AS namun hanya sebentar. Selanjutnya, ekspektasi mengenai pertumbuhan ekonomi yang kuat di AS membuatnya tidak tahan lama.

Paket stimulus kelegaan coronavirus senilai $1.9 triliun berhasil diloloskan dengan mendapatkan persetujuan dari Senat yang menguatkan narasi dari “reflation – trade” yang mendukung naiknya yields terhadap hutang dan lebih kuatnya greenback.

Statistik vaksinasi, ditargetkan setiap orang diatas usia 16 akan berhak mendapatkan vaksin sejak tanggal 1 Mei, lebih cepat dari yang direncanakan sebelumnya. Gabungan dari cepatnya pembukaan kembali ekonomi dan dana yang baru membuat dollar AS terus dibeli orang.

Data makro ekonomi, yang keluar pada minggu lalu, bervariasi, dengan klaim pengangguran muncul mengejutkan dimana turun jauh lebih banyak daripada yang diperkirakan ke 712.000, sementara inflasi tetap tenang sampai sekarang ini, terkontraksi dari 1.4% ke 1.3%.

       Silahkan klik jika ingin join Telegram Vibiznews

Inggris mengambil langkah pertamanya dalam kembali ke normal, dengan mengijinkan lebih banyak aktifitas dan berjalan dengan mulus.

London dan Brusel bertikai mengenai produksi dan distribusi vaksin meskipun tidak sampai mempengaruhi pergerakan sterling.

Ekonomi Inggris menciut sebanyak 2.9% pada bulan Januari, dimana seluruh bangsa Inggris memasuki lockdown yang strict. Angka ini lebih baik daripada yang diperkirakan.

Minggu ini BoE akan mengumumkan keputusan mengenai tingkat bunganya pada hari Kamis. Gubernur BoE Andrew Bailey baru – baru ini mengulangi bahwa tingkat bunga yang negatip tidak ada dalam pemikiran dan pekerjaan – pekerjaan tehnis sehubungan dengan itu jangan diartikan sebagai tanda akan diimplementasikan segera.

Bagaimana pemikiran BoE tentang naiknya yields obligasi? Dengan Federal Reserve akan lebih dahulu mengumumkan keputusan dan proyeksinya, Bailey dan koleganya kemungkinan memilih untuk menahan diri untuk berkomentar mengenai yields obligasi.

Pernyataan – pernyataan BoE mengenai kondisi ekonomi Inggris saat ini, dampak dari vaksin dan pembukaan kembali ekonomi akan menarik perhatian. Pandangan yang positip akan mendorong naik poundsterling sementara pandangan yang berhati-hati dan fokus kepada ketidakpastian akan mendorong poundsterling turun.

Setelah berhasil mencapai sepertiga dari populasi dalam vaksinasi, fokus kemungkinan akan pindah kepada suntikan yang kedua.

Di Amerika Serikat, sementara paket kelegaan coronavirus masih memerlukan waktu untuk bisa berdampak terhadap ekonomi, Gedung Putih sudah mulai menyiapkan kebijakan berikutnya. Bagi pasar, rancangan undang – undang yang paling menggoda adalah rencana belanja infrastruktur secara massif senilai $2.5 triliun menurut perkiraan awal. Ini melampaui dua stimulus sebelumnya.

Jika para politisi mulai membuat perencanaannya, pasar bisa bergerak. Belanja tambahan ini akan bisa mendorong naik yields dan dollar AS sementara apabila fokus kepada prioritas non-fiskal yang lainnya, seperti hak voting akan bisa membuat obligasi menarik nafas.

Salah satu yang dikejar adalah percepatan distribusi vaksin. Para investor ingin melihat negara bagian lainnya bergabung dengan Alaska memberikan vaksin kepada semua orang dewasa. Dengan kecepatan yang ada sekarang, diperkirakan setengah dari populasi akan berhasil dicapai pada akhir bulan Mei. Percepatan atau perlambatan yang terjadi akan menggerakkan pasar.

Event utama di dalam kalender ekonomi adalah pertemuan Federal Reserve. Sebelumnya Jerome Powell hanya mengatakan bahwa kenaikan yields AS menarik perhatiannya, namun tetap pada kebijakannya sekarang pembelian obligasi senilai $120 miliar setiap bulannya. Apakah bank sentral AS ini akan mengubah kebijakannya?

Dukungan tambahan akan bisa menurunkan yields AS jangka Panjang namun akan bisa menaikkan ketakutan akan inflasi. Sebaliknya mengabaikan keprihatinan akan inflasi bisa menyebabkan kegoncangan di pasar.

Powell dan koleganya kemungkinan akan melakukan beberapa hal. Pertama, menenangkan pasar dengan menunjukkan bahwa tingkat bunga tidak akan dinaikkan sampai 2023, yang akan membuat saham mendapatkan kelegaan. Kedua, sedikit menaikkan estimasi mengenai inflasi, yang berarti mengakui ketakutan pasar tanpa mengakibatkan kepanikan pasar. Ketiga, the Fed menekankan bahwa 9.5 juta orang Amerika masih harus mendapatkan kembali pekerjaannya yang hilang di masa pandemik.

Dari kalender ekonomi, data makro ekonomi lainnya yang akan keluar adalah angka Retail Sales AS. Setelah lompatan yang besar ke 5.3% pada bulan Januari, angka untuk bulan Februari kemungkinan akan turun ke 0%. Meskipun demikian, dukungan dari paket stimulus sebelumnya  bisa memberikan dampak yang positip dan mendorong naik dollar AS.

Angka klaim pengangguran mingguan juga menarik perhatian, dimana kemungkinan terjadi penurunan yang bertahap.

“Support” terdekat menunggu di 1.3865 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3750 dan kemudian 1.3565. “Resistance” terdekat menunggu di 1.4000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4140 dan kemudian 1.4240.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here