(Vibiznews – Forex) EUR/USD diperdagangkan diatas 1.1750 disekitar 1.1774, naik karena melemahnya dollar AS, ditengah kekuatiran karena lockdown yang baru yang dikenakan oleh Perancis, bergabung dengan tambahan restriksi yang sudah diberlakukan sebelumnya di benua Eropa.
Matauang Bersama Eropa tetap berada dibawah tekanan karena alasan kekuatiran. Kasus virus corona terus meningkat di benua Eropa dan ancaman melubernya sistem Kesehatan Perancis dengan pasien corona menyebabkan Presiden Perancis Emmanuel Macron mengenakan kembali lockdown selama satu bulan. Pergerakannya ini bergabung dengan Itali, Jerman dan negara Eropa lainnya.
Benua Eropa juga mengalami pukulan dari virus corona terutama karena lambatnya vaksinasi. Sementara imunisasi sedang dipercepat, baru 12% dari populasi di Eropa yang menerima suntikan vaksin yang pertama kalinya. Selain itu ada isu manufaktur di pabrik farmasi AS Johnson & Johnson yang bisa menyebabkan penundaan lebih lama lagi.
EUR/USD masih bisa bertahan diatas 1.17 karena turunnya yields AS dari ketinggiannya. Salah satu alasan dari turunnya yields AS adalah karena Biden mempresentasikan rencana belanja infrastruktur yang massif sebesar $2.25 triliun bersamaan dengan skema pembiayaannya dimana kenaikan pajak akan datang. Sementara naiknya pajak bagi korporasi AS kemungkinan bisa membebani Wall Street, hal ini berarti juga berkurangnya penerbitan hutang pemerintah AS yang adalah positip bagi obligasi AS sehingga membuat turunnya yields AS yang membebani dollar AS.
“Support” terdekat menunggu di 1.17 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1630 dan kemudian 1.1600. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1805 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1836 dan kemudian 1.1845.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
