(Vibiznews – Forex) GBP/USD diperdagangkan sedikit diatas .139, tepatnya 1.3908, dengan Inggris mengusulkan passport Covid yang memungkinkan untuk berpergian dan dengan demikian meningkatkan aktifitas ekonomi di bulan Juni. Dolar AS naik dengan naiknya yields AS.
Pernyataan dari PM Inggris Boris Johnson bahwa lebih baik mayat menumpuk tinggi daripada melakukan lockdown lagi, menyebabkan skandal yang membuat usaha pemerintah untuk menaikkan ekonomi mengalami gangguan. Hal ini membebani poundsterling.
Isu Johnson ini mengisi kekosongan bagi para trader yang sedang cemas jelang keputusan dari Federal Reserve pada hari Rabu. Bank sentral paling berkuasa di dunia ini bisa terpaksa mengakui bahwa booming ekonomi AS bisa memaksa the Fed untuk mengurangi skema pembelian obligasi secepatnya pada tahun ini. Hal ini adalah persyaratan untuk menaikkan tingkat bunga.
Dari Amerika Serikat, Conference Board mengatakan bahwa Consumer Confidence Index naik ke angka 121.7, naik dari angka bulan Maret yang telah direvisi di 109.7. Angka ini juga mengatasi dari apa yang para ekonom perkirakan disekitar 113.1.
Brexit juga bisa menjadi isu yang membebani poundsterling. Sementara covid – 19 mendominasi berita saat ini, hal yang tertinggal dari kesepakatan Brexit masih mengintai.
“Support” terdekat menunggu di 1.3860 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3820 dan kemudian 1.3740. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3925 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3950 dan kemudian 1.4010.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
