Rekomendasi Mingguan GBP/USD 31 Mei – 4 Juni 2021: Masih Berpotensi Naik?

2014
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Forex) The Fed telah membuat dollar AS turun, namun Sterling juga terpukul dengan isu di dalam negeri Inggris sendiri. Meskipun demikian pada saat terakhir GBP/USD berhasil diperdagangkan di 1.4190, mengarah naik ke 1.42, sekalipun dollar AS berbalik menguat. Sterling menerima dorongan naik dari anggota BoE Gertjan Vlieghe yang memberikan tanda bahwa kenaikan tingkat bunga bisa terjadi pada awal tahun 2022.

Minggu lalu, satu per satu pejabat the Fed meyakinkan pasar bahwa inflasi saat ini bersifat sementara, maka pasar mulai percaya dan dengan demikian dollar AS menjadi tertekan turun karena tidak ada lagi arus safe-haven yang masuk ke dollar AS.

Randal Quarles salah satu Gubernur di the Fed, termasuk salah satu orang pejabat the Fed yang mengatakan bahwa inflasi saat ini bersifat sementara dan ekonomi masih panjang perjalanannya sekalipun mengatakan bahwa terbuka kesempatan untuk mendiskusikan pengetatan dalam pertemuan yang akan datang jika kondisi ekonomi AS terus membaik.

Angka ekonomi AS yang baru meneguhkan sikap dari the Fed meskipun terjadi beberapa kekeliruan. Conference Board’s Consumer Confidence muncul di 117.2 pada bulan Mei di bawah daripada yang diperkirakan. Sektor perumahan yang kelihatannya memanas menunjukkan tanda-tanda mendingin sebagaimana yang terlihat dari New Home Sales dan data lainnya.

GBP/USD berjuang untuk bisa naik ditengah tekanan akibat penyebaran yang cepat dari varian baru Covid – 19 dari India. Meskipun hasil uji coba membuktikan bahwa vaksin yang ada sekarang efektif dalam menghadapi varian baru ini, dan angkanya juga masih kecil, naiknya kasus baru membuat kuatir.

PM Johnson mengatakan bahwa ada keprihatinan yang meningkat mengenai varian baru ini dan Jerman mengumumkan restriksi untuk para pendatang dari Inggris yang disusul oleh Perancis. Grafik virus kembali mengalami kenaikan.

Inggris dan Uni Eropa tetap berseteru mengenai protokol di Irlandia Utara, komponen dari Brexit yang belum selesai. Selain itu London dan Brusel juga masih harus menyelesaikan isu yang lain seperti regulasi di sektor jasa. Semua hal ini menekan poundsterling.

Namun pada saat yang terakhir, Sterling tertolong naik oleh anggota BoE Gertjan Vlieghe yang memberikan tanda bahwa kenaikan tingkat bunga bisa terjadi pada awal tahun 2022.

Minggu ini, menjadi pertanyaan apakah varian baru Covid – 19, B.1.167.2 akan membuat pembukaan kembali ekonomi Inggris terhenti? Sementara aktifitas Inggris sudah meningkat banyak dibandingkan dengan pada saat musim dingin, ketakutan mengenai tahap final dari kembali ke normal meningkat bersamaan dengan meningkatnya kembali kasus Covid – 19 di Inggris.

Vaksin terbukti efisien terhadap varian baru dari India ini, namun mencapai sebanyak mungkin orang dengan suntikan yang kedua menjadi semakin penting. Investor menginginkan grafiknya meningkat lebih cepat.

PM Johnson kemungkinan juga akan mengalami badai politik dari testimoni Cummings bekas penasehat seniornya yang mengatakan bahwa penangan Johnson atas Covid – 19 tidak benar. Optimisme mengenai pemulihan juga dirusak oleh isu mengenai Brexit yang terus mengancam. Jika topik perseteruan dalam hal Brexit tergeser ke belakang, Sterling akan memiliki ruang untuk naik, namun apabila terjadi sebaliknya, maka Sterling akan terbebani.

PMI final dari Markit untuk bulan Mei menarik perhatian, namun penampilan Gubernur BoE Andrew Bailey di depan publik lebih penting lagi. Bailey akan memberikan update mengenai ekonomi local dan global dan berpotensi memberikan petunjuk akan pergerakan bank sentra Inggris berikutnya.

Sementara itu di AS, kampanye vaksin telah melambat apakah akan membuat “herd immunity” tidak bekerja? Setiap terjadi kenaikan kasus Covid yang baru atau semakin melambatnya vaksinasi akan bisa membebani sentimen pasar.

Memasuki  bulan yang baru, apakah akan membawa Demokrat dan Republikan semakin dekat kepada kesepakatan mengenai belanja infrastruktur? Apabila tidak terjadi kesepakatan, Gedung Putih masih bisa berjalan sendiri jika kesenjangan dalam kesepakatan tetap besar.

Kalender ekonomi cukup banyak minggu ini yang akan berkulminasi di laporan Nonfarm Payrolls.

ISM Manufacturing PMI memulai minggu yang baru dan diperkirakan akan tetap diketinggian diatas angka 60 yang merefleksikan ekspansi yang cepat.

Komponen employment di laporan ini akan memberikan tanda-tanda akan seperti apa laporan pekerjaan AS nantinya. Perhatian spesial juga akan tertuju pada angka inflasi dari PMI yang diperkirakan turun dari ketinggiannya.

Angka tenaga kerja dari sector swasta diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan pekerjaan yang melambat di bulan Mei. Setiap kejutan kenaikan akan bisa membentuk ekspektasi terhadap laporan employment Nonfarm Payrolls meskipun korelasi kedua laporan tersebut semakin berkurang.

PMI Jasa dari ISM adalah petunjuk yang terakhir dan disini komponen employment juga diperhatikan dengan seksama.

Dari laporan Nonfarm Payrolls, menjadi pertanyaan apakah angka yang mengecewakan sebanyak 266.000 posisi pada minggu lalu hanya terjadi satu kali saja ataukah akan berlanjut? Para ekonom memperkirakan NFP bulan Mei akan menunjukkan angka sebanyak 600.000, yang merefleksikan kembali ke normal yang cepat.

Secara kasar ada 8 juta orang Amerika yang harus kembali ke posisi kerja mereka sebelum terjadi pandemik dan percepatan untuk kembali ke pekerjaan dikantor akan menaikkan ekspektasi dari pengetatan dan mendorong naik Dolar AS.

Sekalipun gagal menembus ketinggian tahunan di 1.4240, sehingga berbalik turun, pasangan matauang masih tetap berpotensi naik.

“Support” terdekat menunggu di 1.4100 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4050 dan kemudian 1.3930. “Resistance” terdekat menunggu di 1.4220 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4240 dan kemudian 1.4350.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here