(Vibiznews – Forex) Semula GBP/USD mendapatkan daya tarik yang positip selama empat sesi berturut-turut. Dollar AS tetap berada pada posisi defensive, dengan para investor berpikir ulang mengenai ekspektasi pengetatan oleh the Fed, apalagi kepala the Fed Jerome Powell berbalik dovish selama testimoninya di depan Dewan Rakyat AS. GBP/USD bangkit ke arah 1.4000, disekitar 1.3967.
Selanjutnya GBP/USD jatuh, diperdagangkan disekitar 1.3920 karena BoE mengecewakan. Bank Sentral Inggris mempertahankan kebijakan moneternya. Pernyataan dari BoE memiliki kecenderungan dovish. GBP/USD tetap tertekan dan melanjutkan penurunannya ke 1.3880 pada hari Jumat minggu lalu, karena kekuatiran akan varian baru Covid, Delta yang membebani Poundsterling.
Penurunan GBP/USD lebih lanjut ini terjadi ditengah melemahnya USD karena dicapainya kesepakatan bipartisan senilai $579 miliar atas belanja infrastruktur yang baru telah menaikkan optimisme terhadap ekonomi dan menambah sentimen yang negatip bagi dollar AS.
Setelah pada minggu lalu naik tinggi ke 92,260 akibat keputusan FOMC the Fed yang hawkish, pada minggu ini indeks dollar AS mengalami penurunan dengan meredupnya pengaruh dari the Fed. Bangkitnya kembali sentiment di pasar yang “risk-on” membuat permintaan safe-haven dollar AS menjadi mandul. Tekanan jual terhadap dollar AS mendapatkan dorongan yang baru dengan keluarnya data ekonomi AS, data inflasi PCE inti, yang naik tinggi ke 3.4% YoY di bulan Mei dari sebelumnya di 3.1%, diperdagangkan turun ke 91,722.
Memasuki minggu perdagangan yang baru, pasangan matauang GBP/USD masih cenderung bearish.
Amerika Serikat, memulai dengan mempublikasikan Consumer Confidence CB pada hari Selasa.
Pada hari Rabu, Inggris akan merilis GDP kuartal pertama dan GDP bulanan. Pada kuartal final tahun 2020, GDP Inggris terkontraksi sebesar 6.1%.
Pada hari Kamis, para trader GDP akan menantikan keluarnya PMI manufaktur final untuk bulan Juni Inggris yang kemungkinan akan direvisi turun ke 62.8 dibandingkan dengan perkiraan sementara sebelumnya di 63.1.
Sementara itu PMI manufaktur AS dari ISM kemungkinan akan menonjol pada minggu ini menjelang Nonfarm Payrolss yang kritikal yang akan dirilis pada hari Jumat.
PMI manufaktur AS dari ISM diperkirakan akan turun ke 61.0 pada bulan Juni vs 61.2 yang dibukukan pada bulan Mei.
Sementara itu, laporan Non-farm Payrolls diperkirakan akan menunjukkan bahwa ekonomi AS menambah 600.000 pekerjaan pada bulan Juni dibandingkan dengan penambahan 559.000 pekerjaan pada bulan Mei. Tingkat pengangguran diperkirakan akan turun ke 5.7% dibandingkan dengan angka bulan lalu di 5.8%.
Terlepas dari data makro ekonomi, perkembangan sekitar vaksinasi dan varian baru covid yang sedang meningkat pada saat ini, akan diamati dengan seksama untuk mendapatkan kesempatan trading pada minggu ini.
“Support” terdekat menunggu di 1.3860 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3785 dan kemudian 1.3660. “Resistance” terdekat menunggu di 1.4000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4100 dan kemudian 1.4200.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido