(Vibiznews – Forex) GBP/USD semula diperdagangkan turun di sekitar 1.3850 oleh karena menguatnya dollar AS dan komentar dari para pejabat Inggris bahwa beberapa restriksi akan tetap ada pada saat pembukaan kembali ekonomi pada minggu depan telah mendorong turun pasangan matauang GBP/USD. Kasus covid masih tetap tinggi di Inggris.
Selanjutnya penguatan dollar AS berkurang sehingga membuat GBP/USD kembali naik ke 1.3880
Sementara Inggris bersiap untuk menghilangkan seperangkat restriksi yang substansial pada tanggal 19 Juli, penyebaran kasus Covid – 19 yang persisten telah memicu para Menteri untuk menyarankan pemakaian masker di ruang tertutup dan peraturan lainnya yang tetap utuh. Tanda – tanda melambatnya kembali ke normal berarti melemahnya pemulihan.
Varian Delta terus mengamuk di Inggris, dilaporkan lebih dari 30.000 kasus per hari, ditengah kampanye vaksin dengan kecepatan yang penuh, dengan sudah hampir 70% dari populasi telah menerima paling tidak satu kali suntikan.
Pemulihan kembali ekonomi Inggris telah melambat atau paling tidak melemah kecepatan majunya. Inggris melaporkan ekspansi di bulan Mei 0.8% yang kurang lebih hanya setengah dari perkiraan awal.
Di AS, infeksi naik sekitar 60% namun karena terjadi di negara bagian yang lebih kecil dan di bagian tertentu saja, saat ini, pasar tidak menaruh perhatian yang penuh, namun hal ini bisa saja berubah dan mendukung dollar AS karena dollar AS adalah safe-haven assets yang dicari pada saat sedang ada masalah.
Secara keseluruhan GBP/USD pergerakan naik masih memimpin namun tidak memiliki kontrol penuh.
“Support” terdekat menunggu di 1.3855 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3820 dan kemudian 1.3790. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3910 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3940 dan kemudian 1.4000.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
