(Vibiznews – Forex) EUR/USD sempat jatuh ke bawah 1.1770, menyentuh level terendah sejak awal April dengan dollar AS memperpanjang kenaikannya ditengah kekuatiran akan naiknya inflasi AS dan penyebaran varian baru Covid, Delta.
Namun EUR/USD berhasil naik dan mencapai 1.18 kembali dan diperdagangkan di 1.1812, dengan yields treasury AS 10 tahun turun ke bawah 1.22%, sehingga mendorong dollar AS kembali turun. Keprihatinan mengenai varian Covid Delta dan naiknya inflasi membebani sentimen. Meningkatnya permintaan terhadap obligasi pemerintah telah membuat yields obligasi pemerintah turun.
Namun dalam perdagangan selanjutnya, dolar AS masih menunjukkan ketangguhannya dimana sekalipun yields treasury AS turun, USD masih berhasil berbalik naik lagi sehingga EUR/USD kembali tertekan kebawah 1.18 dan diperdagangkan di 1.1798
Saham-saham di Eropa turun dengan kuat, menyeret indeks saham berjangka AS turun. Tidak ada alasan khusus dibelakang sentimen pasar yang buruk, kemungkinan disebabkan oleh kombinasi dari faktor global. Di Eropa, meningkatnya ketegangan perihal Brexit dan varian coronavirus Delta menduduki tangga teratas, walaupun Inggris telah sepenuhnya membuka kembali perekonomiannya di dalam hari yang dinamakan dengan “freedom day”.
Di AS, naiknya inflasi yang diikuti dengan Federal Reserve yang dovish, kelihatannya menjadi penyebab utama ketegangan.
“Support” terdekat menunggu di 1.1770 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1720 dan kemudian 1.1685. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1840 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1885 dan kemudian 1.1920.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
