(Vibiznews – Forex) GBP/USD diperdagangkan di sekitar 1.3750 setelah CPI Inggris bulan Juli meleset dari yang diperkirakan dengan angka 2%. Kekuatiran akan melambatnya pertumbuhan global membebani sentimen pasar.
Dollar AS menguat sementara poundsterling terpukul dengan lemahnya data Inggris. Akibatnya GBP/USD sukar untuk bangkit kembali ke 1.38 dan sekarang diperdagangkan di level terendah sejak akhir Juli.
Inggris melaporkan tingkat inflasi tahunan di bulan Juli sebesar 2%, lebih lemah daripada yang diperkirakan sebesar 2.3% dan mengandung arti juga BoE sedang tidak dalam kondisi harus segera mengetatkan kebijakan moneternya. Berita ekonomi ini bergabung dengan berita kasus coronavirus di Inggris dimana membaiknya kondisi telah terhenti.
Di AS, kabar buruk adalah kabar baik bagi dollar AS. Dollar AS mendapatkan pijakan naik dengan terus meningkatnya kasus harian dengan angka rata-rata telah mencapai 140.000. Beberapa rumah sakit di Selatan hampir penuh. Dollar AS juga mendapatkan dukungan naik dari keprihatinan akan pertumbuhan global yang berasal dari melemahnya data ekonomi AS.
Consumer confidence AS bulan Agustus mengejutkan dengan kejatuhan di bawah level sebelum pandemik. Sementara penjualan ritel bulan Juli juga meleset dari yang diperkirakan dengan kejatuhan ke 1.1%, lebih buruk daripada yang diperkirakan.
“Support” terdekat menunggu di 1.3725 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3640 dan kemudian 1.3595. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3785 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3800 dan kemudian 1.3835.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido