(Vibiznews – Forex) GBP/USD diperdagangkan di bawah 1.3850, di sekitar 1.3829, di tengah bangkitnya dollar AS dan kekacauan Brexit.
Semula dollar AS memperpanjang trend kelemahannya karena rilis laporan NFP yang mengecewakan yang hanya menunjukkan penambahan pekerjaan baru sebanyak 235.000 dibandingkan dengan yang diperkirakan sebanyak 750.000. Data pekerjaan AS ini memaksa para investor mengurangi ekspektasi mengenai kemungkinan dilakukannya “tapering” segera pada bulan ini dan hal ini membebani dollar AS.
Sementara itu, perincian dari laporan NFP menunjukkan tingkat pengangguran AS turun dari 5.4% di bulan Juli menjadi 5.2% di bulan Agustus. Hal ini, bersamaan dengan angka pertumbuhan upah yang menguat membuat harapan tetap ada bahwa tapering akan dilakukan pada akhir dari tahun ini. Namun, ekspektasi mengenai timingnya sekarang telah bergeser dari sebelumnya pada bulan September menjadi bulan Desember. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan tajam yields obligasi AS. Naiknya yields treasury AS, bersamaan dengan penyebaran varian Delta yang cepat membuat dollar AS berbalik naik dan membatasi kenaikan GBP/USD.
Sementara itu Inggris dan Uni Eropa masih tetap bertikai mengenai protocol Irlandia Utara. Hal ini dilihat sebagai faktor lainnya yang menjadi badai bagi poundsterling Inggris dan memicu aksi jual terhadap pasangan matauang ini selama perdagangan sesi Asia.
“Support” terdekat menunggu di 1.3785 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3740 dan kemudian 1.3700. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3875 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3900 dan kemudian 1.3955.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
