(Vibiznews – Forex) GBP/USD turun dari ketinggian di 1.3750 pada awal minggu ke kerendahan di 1.3667 dengan bangkitnya dollar AS ditengah memburuknya sentimen pasar. Poundsterling membalikkan keuntungan yang diperoleh setelah pertemuan BoE dengan kekuatiran mengenai Brexit dan ketidakpastian akan nasib konglomerat properti Cina, Evergrande membebani.
Dua pertemuan pada minggu ini memberikan indikasi bahwa Bank of England (BoE) dan the Fed sedang bergerak untuk mengurangi dan kemudian mengakhiri pembelian obligasi mereka yang luarbiasa besarnya. Program ini telah membuat tingkat bunga komersial dan pemerintah mendekati kerendahan historik sejak bulan Maret tahun lalu.
Di Inggris, usulan untuk mengurangi fasilitas pembelian obligasi senilai £875 miliar menerima dua suara tambahan di dalam pertemuan Monetary Policy Committee (MPC) Inggris pada hari Kamis, setelah sebelumnya para anggota MPC memungut suara untuk tetap mempertahankan tingkat bunga utama tidak berubah di 0.1% dengan perbandingan suara 8:1
Mengenai inflasi, BoE memperingati bahwa harga-harga bisa naik ke atas melebihi 4% pada tahun ini, sebagian besar disebabkan karena kenaikan harga energi. Selain itu BoE menurunkan perkiraan GDP kuartal ketiga menjadi 2.1% dari sebelumnya 2.9%.
GBP/USD bergerak naik tajam ke 1.3721 pada hari Kamis begitu pertemuan BoE selesai, setelah sebelumnya sempat jatuh dari 1.3741 pada hari Senin ke 1.3622 pada hari Rabu.
Pertemuan FOMC the Fed pada hari Rabu minggu lalu hanya mendapatkan sedikit respon di pasar keuangan dan kredit setelah pasar mengevaluasi ulang pernyataan dari kepala the Fed Powell bahwa kebanyakan anggota termasuk dia sendiri, berpikir bahwa kriteria untuk melakukan “tapering” di dalam pembelian obligasi telah memenuhi syarat. Perkiraan dari bank sentral AS ini sendiri menunjukkan bahwa tingkat bunga akan dinaikkan pada tahun depan untuk pertama kalinya sejak pandemic dimulai 19 bulan yang lalu. Yields treasury AS hanya naik satu poin ke 1.333% pada hari Rabu.
Pada hari Kamis dan Jumat pasar treasury mempertimbangkan kembali pernyataan dari Powell sehingga yields treasury 10 tahun naik 12 poin ke 1.451%, level tertinggi sejak bulan Juli. Kenaikan yields treasury AS ini membawa GBP/USD turun ke bawah 1.3700 dan kembali ke level terendah dari rentang perdagangan selama 8 bulan.
BoE dan the Fed sedang bergerak untuk mengakhiri dukungan ekonomi semasa pandemic mereka. Untuk saat ini the Fed kelihatannya lebih maju dan hal ini akan membatasi kenaikan Sterling sampai BoE bisa mengejar ketinggalannya.
Indeks PMI jasa dan manufaktur Inggris untuk bulan September sedikit melemah dibandingkan dengan yang diperkirakan meskipun tetap kuat di dalam ekspansinya.
Di AS, saham-saham berhasil pulih kembali dari aksi jual yang dipicu oleh kejatuhan bursa saham di Cina pada hari Senin, kembali ke level minggu lalu, pada hari Jumat. Existing Home Sales yang merupakan 90% dari pasar AS, muncul dengan angka yang bagus sesuai dengan yang diperkirakan. Initial Jobless Claims naik untuk minggu kedua berturut-turut namun tidak mempengaruhi pasar.
Minggu ini, data ekonomi dari Inggris dimulai dengan harga perumahan untuk bulan September. Harga tahunan telah naik lebih dari 10% selama 4 bulan terakhir sebagai sebuah kenyataan yang dicatat oleh BoE. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan berbalik negatif pada kuartal kedua dengan restriksi karena pandemic sekali lagi melakukan intervensi terhadap pemulihan ekonomi Inggris.
Di AS, data ekonomi pada minggu ini dimulai dengan Durable Goods Order untuk bulan Agustus, yang pada dasarnya merupakan pernyataan ulang dari angka Penjualan Ritel. Indeks PMI manufaktur akan memberikan gambaran apakah sektor faktori mengatasi kekurangan material dan tenaga kerja dan inflasi harga.
Secara keseluruhan, GBP/USD lebih mungkin untuk turun daripada naik pada minggu ini.
“Support” terdekat menunggu di 1.3640 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3625 dan kemudian 1.3570. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3700 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3740 dan kemudian 1.3805.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
