(Vibiznews – Forex) Pada perdagangan sesi Eropa, GBP/USD semula mengkonsolidasikan pemulihannya di atas 1.3400 di sekitar 1.3450, ditengah turunnya dollar AS dan munculnya sentimen pasar yang “risk-on”. Optimisme yang baru dalam hal Brexit setelah pertemuan Inggris dengan Uni Eropa juga mendukung naik Sterling. Namun pada perdagangan selanjutnya sesi AS, dollar AS berbalik menguat, sehingga GBP/USD berbalik turun ke 1.3425.
GBP/USD mulai naik sedikit pada permulaan minggu dengan rally dollar AS kelihatannya sudah berhenti dengan turunnya yields obligasi treasury AS. Dengan para investor menggerakkan fokus mereka ke pembicaraan Brexit berikutnya, pasangan matauang ini kelihatannya akan memperpanjang koreksi tehnikalnya.
David Frost, jurubicara Brexit dari PM Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa tujuan mereka tetaplah mencapai solusi di dalam konsensus bersama mengenai protokol Irlandia Utara. Kita sedang melanjutkan pembicaraan yang intensif dengan Uni Eropa. Optimisme yang baru dalam hal Brexit setelah pertemuan Inggris dengan Uni Eropa ini mendukung naik Sterling.
Presiden Fed cabang Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa mereka seharusnya tidak overacting terhadap faktor-faktor temporer yang menggerakkan inflasi dan bahwa tekanan harga akan melemah pada paruh kedua tahun 2022.
Di dalam catatan yang serupa, Secretary Treasury AS Janet Yellen mengatakan bahwa pandemiklah yang menyebabkan inflasi dan menambahkan bahwa harga-harga diperkirakan akan kembali ke normal suatu saat kelak pada paruh kedua tahun depan.
Dollar AS berjuang untuk mendapatkan permintaan ditengah turunnya yields obligasi treasury AS. Setelah mengalami kenaikan yang tajam karena data inflasi AS naik tinggi, yields obligasi 10 tahun AS pada hari Senin turun hampir 1% di sekitar 1.55%.
Dalam perdagangan sesi AS, dollar AS menguat dengan Empire State manufacturing survey yang merupakan indeks kondisi bisnis secara umum muncul dengan kenaikan yang tajam ke 30.9 untuk bulan November, naik signifikan dari angka 19.8 di bulan November dan di atas dari yang diperkirakan sebesar 22.1. Hal ini menambah tekanan terhadap pasangan matauang GDP/USD.
“Support” terdekat menunggu di 1.3400 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3360 dan kemudian 1.3300. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3460 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3500 dan kemudian 1.3570.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido



