(Vibiznews – Forex) EUR/USD diperdagangkan di sekitar 1.1280, berusaha naik tipis di tengah keengganan terhadap resiko yang menguasai pasar. Sentimen pasar memburuk di tengah kekuatiran akan Omicron, kekecewaan atas stimulus AS dan keprihatinan akan kenaikan tingkat bunga the Fed. Yields treasury AS kembali turun ke kerendahan selama 2 minggu, membatasi kenaikan dari dollar AS.
EUR/USD memasuki fase konsolidasi di sekitar 1.1250 setelah jatuh tajam pada hari Jumat minggu lalu dan menghapus semua keuntungan yang sempat dibukukan menyusul hasil pertemuan ECB pada paruh kedua minggu yang lalu. Dengan terus naiknya kasus Omicron yang mengeskalasi ketakutan terhadap restriksi yang lebih ketat di Eropa, matauang bersama Eropa mengalami kesulitan untuk menemukan permintaan beli.
Menjelang akhir minggu lalu, Belanda mengenakan lockdown baru yang keras dalam usaha untuk memperlambat penyebaran varian Omicron. Jerman telah membatasi orang-orang yang belum divaksinasi untuk memasuki tempat-tempat yang tidak penting. Meskipun demikian Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterback mengabaikan kemungkinan akan dilakukannya lockdown penuh sebelum Natal.
Investor akan terus mengamati dengan cermat tingkat hospitalisasi, yang menjadi faktor utama dibalik keputusan restriksi tambahan.
Sementara itu anggota dewan gubernur ECB dan kepala bank sentral Spanyol Pablo Hernandez de Cos mengatakan pada hari Senin bahwa kenaikan tingkat bunga di 2022 adalah tidak mungkin.
Di pihak lain, pelarian kepada keamanan yang kencang menyeret turun yields obligasi treasury AS dan membatasi kenaikan dari dollar AS untuk saat ini. Indeks saham Wall Street mengarah ke teritori negatip pada saat pembukaan perdagangan dimulai. Meskipun yields AS turun, lingkungan pasar yang enggan terhadap resiko kemungkinan akan membantu dollar AS tetap tangguh menghadapi rival-rival-nya.
“Support” terdekat menunggu di 1.1240 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1220 dan kemudian 1.1185. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1300 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1345 dan kemudian 1.1380.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
