(Vibiznews – Forex) GBP/USD mengalami tekanan jual selama perdagangan sesi Asia, namun berhasil bangkit naik ke atas 1.3500 dan dalam perdagangan sesi AS melanjutkan kenaikannya, diperdagangkan disekitar 1.3543. Indeks saham Eropa dan saham berjangka AS memotret sentimen pasar yang bagus dan memudarnya kekuatiran akan varian Omicron. Sementara para investor mengassess ulang rencana pengetatan bank sentral AS pada tahun ini.
Pada hari Senin, GBP/USD telah kehilangan keuntungannya yang diperoleh selama tiga hari berturut-turut pada minggu lalu dan jatuh ke kerendahan harian 1.3430 sebelum akhirnya berhasil bangkit pada hari Selasa pagi. Dan dalam perdagangan malam, melanjutkan kenaikannya ke atas 1.3500 di sekitar 1.3543.
Lihat: GBP/USD: Review 2021 & Outlook 2022
Menguatnya dollar AS secara luas pada hari pertama perdagangan di tahun yang baru membebani GBP/USD. Lingkungan pasar yang positip terhadap resiko memberikan dorongan naik terhadap yields obligasi treasury AS dan membantu dollar AS kembali mendapatkan permintaan. Indeks dollar AS naik lebih dari 0.5% pada hari Senin yang saat ini naik mendekati 96.30 sehingga membatasi reboundnya GBP/USD.
Sementara itu, PM Inggris Boris Johnson mengumumkan pada hari Senin bahwa tidak diperlukan langkah baru untuk memerangi varian baru coronavirus Omicron. Menurut Johnson, langkah yang ada sekarang sudah benar. Hal ini membuat Sterling menjadi Tangguh mengatasi lawan-lawannya.
“Support” terdekat menunggu di 1.3500 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3450 dan kemudian 1.3400. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3550 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3600 dan kemudian 1.3650.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido.
