Rekomendasi Mingguan GBP/USD 24 – 28 Januari 2022: Tertekan FOMC the Fed

338

(Vibiznews – Forex) Memasuki minggu yang baru pada minggu lalu, dalam kondisi tertekan turun di 1.3682, GBP/USD meneruskan  penurunannya sampai ke bawah 1.3600 karena sentimen pasar yang memburuk menyebabkan indeks dollar AS naik ke level tertingginya di 95.86 pada setengah minggu pertama. GBP/USD terus berada di bawah 1.3600 di 1.3559 dengan data ekonomi dari Inggris muncul mengecewakan. Retail Sales Inggris jatuh sebanyak 3.7% per bulan di Desember. Lingkungan yang enggan terhadap resiko menambah tekanan turun terhadap GBP/USD.

Pada level ini, hanya sedikit di atas 1.3550, GBP/USD telah turun sebanyak 0.9% dalam seminggu yang lalu. Level ini sudah di bawah Moving Average 21 hari untuk pertama kalinya sejak bulan lalu, membuat keprihatinan bahwa momentum GBP jangka pendek telah berbalik menjadi negatip. Support utama saat ini berada di level 1.3500.

Saham – saham global tumbang pada hari terakhir perdagangan minggu lalu dengan para trader prihatin mengenai rencana pengetatan yang akan dilakukan oleh the Fed menjelang pertemuan FOMC pada minggu ini. Hal ini telah menyeret assets beresiko lainnya seperti komoditi turun. Hal ini telah memukul sentimen terhadap matauang yang lebih beresiko di negara G10 seperti Sterling.

Sterling juga terpukul oleh keluarnya angka Penjualan Ritel Inggris bulan Desember yang turun jauh daripada yang diperkirakan. Data yang dirilis oleh ONS Inggris pada hari Jumat minggu lalu menunjukkan bahwa Penjualan Ritel Inggris turun sebanyak 3.7% per bulan, jauh lebih besar daripada yang diperkirakan, penurunan sebesar 0.6% MoM. Tingginya harga – harga barang karena inflasi telah membuat pengurangan di dalam belanja orang Inggris.

Sementara itu di Amerika Serikat, kenaikan yang tajam dari yields obligasi AS menjelang diadakannya pertemuan kebijakan moneter the Fed di FOMC pada minggu ini membantu dollar AS menemukan permintaannya pada awal hari Selasa minggu lalu. Pasar sekarang ini sudah memperhitungkan di dalam harga probabilita lebih dari 90% akan kenaikan tingkat bunga sebanyak 25 basis poin pada bulan Maret.

Yield obligasi 10 tahun AS berada pada teritori positip di atas 1.8% setelah kenaikan ke level tertinggi dalam 2 tahun di 1.85% pada awal hari. Sentimen pasar yang memburuk dapat dilihat dari turunnya indeks saham FTSE di Inggris 0.9%. Sementara indeks saham berjangka AS mengalami kerugian antara 0.55% sampai 1.5%.

Sentimen pasar yang memburuk menyebabkan indeks dollar AS naik ke level tertingginya di 95.86 pada hari Kamis sebelum berbalik turun setelah keluarnya angka klaim pengangguran mingguan yang mengecewakan. Indeks dollar AS meneruskan penurunannya ke 95.55 dengan turunnya yields obligasi AS hampir 2% akibat lingkungan pasar yang engggan terhadap resiko.

Minggu ini, dari Inggris pada hari Senin akan dipublikasikan PMI manufaktur dan jasa. PMI manufaktur sebelumnya berada di 57.9. Pada bulan ini diperkirakan akan turun ke 57.7. Sementara PMI jasa sebelumnya berada di 53.1 dan pada bulan ini diperkirakan akan mengalami kenaikan ke 53.9. Apabila angka yang keluar lebih buruk daripada yang diperkirakan, maka akan menambah tekanan turun terhadap Sterling.

Di Amerika Serikat, pertemuan FOMC the Fed minggu ini yang akan diikuti dengan konferensi pers, adalah event makro terbesar pada minggu ini. Kemungkinan the Fed akan menjadi lebih hawkish dalam hal akan menaikkan tingkat bunga pada bulan Maret dan membeberkan lebih jelas akan potensi pengurangan neraca. Saat ini pasar telah memperhitungkan 4 kali kenaikan tingkat bunga pada tahun 2022.

Dengan gelombang Omicron sekarang telah melewati puncaknya secara nasional, tidak ada lagi yang bisa menahan the Fed, apalagi apabila minggu ini ada berita bahwa pertumbuhan upah terus meningkat. Kemungkinan juga the Fed akan bisa lebih hawkish dengan mengumumkan selesainya proses tapering dengan tiba-tiba.

Di dalam lingkungan dimana ekonomi telah sepenuhnya pulih dari akibat pandemik, dimana tingkat pengangguran sudah kembali di bawah 4% dan dimana inflasi tetap berada di ketinggian selama 40 tahun, nampaknya aneh apabila the Fed masih terus menstimulasi ekonomi.

Data ekonomi lainnya yang akan dirilis adalah CB Consumer Confidence yang akan keluar pada hari Selasa, angka GDP kuartal ke empat, klaim pengangguran dan order durable goods  pada hari Kamis, dan juga PCE Price Index pada hari Jumat.

Pertumbuhan GDP kuartal ke empat kemungkinan akan sedikit mengecewakan di 4.0% per tahun. Namun pasar kemungkinan akan fokus lebih banyak kepada Employment Cost Index (ECI). Pertumbuhan upah swasta telah menyentuh 4.6% per tahun di kuartal ketiga dan kemungkinan bisa telah naik ke 5% di kuartal ke empat. Hal ini akan bisa membuat kenaikan tingkat bunga pada bulan Maret akan semakin mendekati kepastian.

Apabila pertemuan FOMC the Fed sesuai atau bahkan lebih daripada yang diperkirakan di dalam ke-hawkish-annya, hal ini akan membuat dollar AS menguat secara luas yang akan bisa membuat GBP/USD turun lebih jauh. Penurunan sampai ke 1.3400 tidak bisa diabaikan.

“Support” terdekat menunggu di 1.3538 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3488 dan kemudian 1.3400. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3640 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3680 dan kemudian 1.3700.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting

Editor: Asido.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here