(Vibiznews – Forex) GBP/USD mengarah turun ke 1.3500 di sekitar 1.3522, dengan dollar AS mempertahankan kenaikannya ditengah stabilnya yield treasury AS. Ketakutan akan Brexit muncul karena mandeknya isu Irlandia Utara. Resiko geopolitik Rusia – Ukraina tetap menjadi perhatian.
GBP/USD menghadapi tekanan bearish yang baru setelah menutup minggu lalu dalam teritori yang positip karena arus safe-haven mengalir mendominasi pasar keuangan pada hari Senin. GBP/USD turun mengetes support kunci di 1.3500. Apabila support kunci tersebut berbalik menjadi resistance maka tekanan bearish akan semakin bertambah.
Laporan – laporan yang mengatakan bahwa Rusia bisa menyerbu Ukraina minggu ini menyebabkan para investor mencari tempat yang aman pada permulaan minggu ini. Sebagai akibatnya FTSE 100 Index Inggris turun 2.2% pada awal perdagangan sesi Eropa dan saham berjangka AS turun antara 0.9% sampai 1.4%.
Terlebih lagi, dollar AS mengalahkan rival-rivalnya yang sensitif terhadap resiko. Indeks dollar AS naik ke level tertinggi lebih dari 10 hari dekat 96.30.
Presiden Fed St Louis James Bullard akan muncul di dalam interview dengan CNBC. Minggu lalu, Bullard mengatakan bahwa the Fed perlu menaikkan tingkat bunga sebanyak 100 basis poin pada bulan Juli untuk memerangi inflasi. Kecuali Bullard mengatakan sebaliknya dan menganut nada yang dovish, maka pasar akan mengabaikan komentarnya.
“Support” terdekat menunggu di 1.3500 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3470 dan kemudian 1.3440. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3520 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3560 dan kemudian 1.3600.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.