(Vibiznews – Forex) Memulai minggu yang baru pada minggu lalu di 1.1394, EUR/USD terus turun dan mengetes level 1.300 disekitar 1.3008 pada hari Senin dengan lingkungan pasar yang enggan terhadap resiko membuat dollar AS bisa mempertahankan kekuatannya. EUR/USD berhasil naik ke atas 1.1350 di sekitar 1.1362 selama jam perdagangan sesi Eropa dengan sempat membaiknya sentimen pasar karena sempat meredanya ketegangan geopolitik Rusia – Ukraina yang melemahkan kekuatan USD.
Menjelang akhir minggu pada minggu lalu, EUR/USD terus dibeli di atas 1.1350 dan diperdagangkan di 1.1353 dengan munculnya harapan adanya penyelesaian diplomatik atas soal Ukraina, sebelum akhirnya ditutup turun di 1.1321.
EUR/USD terus naik ke atas 1.1350 di sekitar 1.1362 selama jam perdagangan sesi Eropa dengan membaiknya sentimen pasar. Data dari area euro menunjukkan bahwa GDP kuartal ke empat Uni Eropa berkembang sebesar 4.6% setahun sebagaimana dengan yang telah diperkirakan.
EUR/USD berhasil mengumpulkan kembali momentum bullish-nya pada awal hari Selasa dan naik mendekati 1.1350 karena arus resiko kembali ke pasar.
Membaiknya sentimen pasar membuat dollar AS mengalami kesulitan menghadapi rival-rivalnya sementara matauang bersama Eropa menemukan permintaannya.
EUR/USD naik pada jam perdagangan sesi Eropa hari Rabu namun kelihatannya telah kehilangan momentum bullishnya sebelum mengetes 1.1400. Namun pasangan matauang ini bertahan di atas 1.1350, di sekitar 1.1376 dengan dollar AS kehilangan peminatnya.
Sementara itu dari AS, pasar swap mulai menurunkan probabilita akan kenaikan tingkat bunga the Fed akan menaikkan tingkat suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan Maret ditengah situasi hampir perang yang berkelanjutan antara Rusia dengan Ukraina. Meskipun demikian dollar AS mendapatkan support dari profil pasar yang “risk-off” karena datang lagi laporan dari media Rusia pada hari Kamis bahwa militer Ukraina dan para pemberontak saling menembakkan granat dan mortal di 4 tempat dari Luhansk People’s Republic (LPR). Meningkatnya keengganan terhadap resiko setelah AS memberikan peringatan akan potensi penyerbuan Rusia sewaktu-waktu, membuat EUR/USD tertekan dan terakhir turun lagi ke 1.1321.
Pada hari Jumat sentimen terhadap resiko membaik dengan meredanya ketakutan akan terjadinya perang yang tiba-tiba. Pasukan Rusia terus kembali ke basisnya setelah menyelesaikan latihan perangnya sementara para pejabat AS menskedulkan pembicaraan dengan rekan Rusia mereka yang memercikkan harapan akan penyelesaian secara diplomatik dan terjadinya de-eskalasi perang Rusia – Ukraina. Hal ini membatasi penurunan EUR/USD lebih lanjut.
Pada minggu ini, pada hari Senin, Eropa akan mengeluarkan laporan pendahuluan PMI Manufaktur & Jasa dari Markit dimana untuk manufaktur diperkirakan akan naik sedangkan untuk jasa akan turun. Untuk manufaktur diperkirakan akan mengalami kenaikan dari 58.5 ke 58.7, sementara untuk jasa diperkirakan akan turun dari 51.7 ke 51,1.
Pada hari Rabu akan keluar data inflasi Eropa, Inflation Rate MoM Final untuk bulan Januari yang diperkirakan akan naik dari 0.3% ke 0.4%. Sementara inflasi tahunan tetap bertahan di 5%.
Pada hari Jumat akan keluar data Consumer Confidence bulan Februari yang diperkirakan akan naik dari – 8.8 menjadi – 8.5.
Dari AS pada Selasa akan dikeluarkan Preliminary Markit Business PMIs yang diperkirakan akan turun. Untuk jasa turun dari 52 ke 51.2. Sedangkan untuk manufaktur diperkirakan sedikit naik dari 55 ke 55.5.
Dan pada hari Kamis akan dikeluarkan revisi kedua dari GDP kuartal ke 4 yang diperkirakan turun dari 7 ke 2.3. Dan initial jobless claims AS yang diperkirakan naik sedikit dari 235 ke 248.
Pada hari Jumat, akan dirilis PCE Price Index AS dan data Durable Goods AS, yang akan diikuti oleh Consumer Sentiment dari UoM yang direvisi.
Pasar juga akan memperhatikan para pembicara dari the Fed setelah mereka menurunkan ekspektasi dari kenaikan tingkat bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan bulan Maret menjadi hanya 33%.
Minggu ini agenda para pembicara dari the Fed termasuk beberapa yang bersuara hawkish seperti Bostic, Mester dan Waller yang bisa membantu menguatkan dollar AS.
Disamping data-data makro ekonomi di atas, tema utama minggu ini masih ditentukan oleh perkembangan dari geopolitik Rusia – Ukraina. Rencana pertemuan antara Secretary of State AS Antony Blinken dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov akan memegang kunci bagi pasar.
EUR/USD berpotensi bullish apabila hasil pertemuan positip meredakan ketegangan geopolitik dan berhasil menembus resistance 1.1400.
“Support” terdekat menunggu di 1.1320 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1300 dan kemudian 1.1250. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1350 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1400 dan kemudian 1.1480.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido