Rekomendasi EUR/USD Mingguan 28 Februari – 4 Maret 2022: Akankah Turun ke Bawah 1.1000?

1021

(Vibiznews – Forex) Memulai minggu yang baru pada minggu lalu dengan kenaikan ke atas 1.1350, karena munculnya harapan adanya penyelesaian diplomatik atas soal Ukraina, pada hari Kamis minggu lalu EUR/USD malah mengalami kerugian yang besar selama jam perdagangan Asia dengan turun ke level terendah sejak akhir Januari di dekat 1.1200 dan meneruskan penurunannya ke 1.1165 pada jam perdagangan selanjut pada sesi AS, bahkan sampai menyentuh 1.1105, level terendah sejak Juni 2020, meskipun pada saat terakhir perdagangan hari Jumat minggu lalu, berhasil bangkit dan diperdagangkan di sekitar di 1.1271.

Dollar AS naik membumbung tinggi didukung oleh keengganan terhadap resiko dengan Rusia menyerbu Ukraina dengan skala penuh, meluncurkan serangan militer yang massif. Indeks dollar AS pada hari Kamis minggu lalu naik hampir 0.5% ke atas 96.500. Indeks dollar AS sempat melanjutkan kenaikannya pada hari Jumat ke 97.155 dengan masuknya arus safe-haven yang besar ke pasar. Moskow berhasil mengambil alih Chernobyl pada akhir hari Kamis dan mendekati Kyiv pada hari Jumat. Menurut intelijen AS, gol utama Putin adalah menggulingkan Presiden Ukraina sekarang Volodymyr Zelenskyy dan menempatkan pemimpin yang pro rezim Rusia.

Saat ini, pasukan Rusia sudah berada di dekat Kyiv. Meskipun demikian masih diperlukan beberapa waktu untuk akhirnya bisa mengambil alih negara Ukraina. Dengan ini pasar keuangan kemungkinan akan terus melanjutkan trading dengan sentimen yang mengikuti perkembangan Rusia – Ukraina.

Dengan semua mata tertuju kepada konflik Rusia – Ukraina ini, pasar kelihatannya untuk sementara melupakan inflasi yang sedang memukul baik Eropa maupun AS dan bahwa bank sentral ke duanya perlu mengetatkan kebijakan moneter mereka segera dan bahkan dengan kecepatan yang lebih cepat daripada yang direncanakan.

Sebelum terjadi penyerbuan Rusia ke Ukraina, anggota dewan yang bertugas di ECB Klass Knot berkata bahwa dia memperkirakan ECB akan menaikkan tingkat bunga pada kuartal terakhir dari tahun ini, sambil menambahkan bahwa dia mendukung pengurangan program pembelian asset secepat mungkin.

Sementara itu, anggota Federal Reserve AS Raphael Bostic menyatakan bahwa dia terbuka untuk empat kali kenaikan tingkat bunga pada tahun ini dan bahkan lebih jika inflasi tetap tinggi.

Namun dengan terjadinya penyerbuan Rusia ke Ukraina, semua pembuat kebijakan di dunia ini sependapat bahwa perkembangan yang terjadi di Ukraina bisa menambah resiko terhadap outlook ekonomi global dan memukul pertumbuhan ekonomi global.

Meskipun demikian pada hari – hari ini, dengan Rusia menyerbu Ukraina, para pemain di pasar hanya sedikit menaruh perhatian terhadap angka-angka makro ekonomi yang dirilis pada beberapa hari terakhir minggu lalu.

PMI bulan Februari oleh Markit menunjukkan ekspansi ekonomi tetap kuat. Sementara itu confidence indicators dari Jerman dan Uni Eropa muncul dengan angka yang bagus, sejalan dengan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung di Eropa. Uni Eropa mengkonfirmasikan inflasi bulan Januari adalah sebesar 5.1% YoY, sementara core PCE Price Index AS lompat ke 5.2% YoY di bulan Januari dan Durable Goods  Order AS naik sebesar 1.6% pada bulan yang sama, lebih baik daripada yang diperkirakan.

AS juga melaporkan GDP kuartal ke 4 perkiraan yang kedua yang direvisi naik menjadi 7% sesuai dengan yang telah diperkirakan. Sementara GDP Jerman untuk periode yang sama dilaporkan – 0.3%, lebih baik daripada yang diperkirakan sebesar – 0.7%.

Pada minggu ini, Jerman akan mengupdate data penjualan ritel dan data inflasi dimana untuk angka inflasi akan dipublikasikan perkiraan pendahuluan dari Consumer Price Index (CPI) bulan Februari. Uni Eropa juga akan mempublikasikan perkiraan pendahuluan dari data inflasi bulan Februari dan penjualan ritel bulan Januari.

Sementara itu dari AS, pada minggu ini, akan dirilis PMI ISM resmi dan angka employment bulan Februari. Laporan ADP yang akan muncul pada hari Rabu diperkirakan akan menunjukkan sektor swasta AS pulih ke 328.000 posisi setelah kehilangan 301.000 pada bulan lalu. Pada hari Jumat, AS akan mempublikasikan laporan employment Non-Farm Payrolls  yang diperkirakan akan menambah 438.000 pekerjaan baru sementara sebelumnya pada bulan Januari ekonomi AS telah menambah 467.000 pekerjaan baru. Sementara tingkat pengangguran diperkirakan terkontraksi ke 3.9%.

“Support” terdekat menunggu di 1.1200  yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1105 dan kemudian 1.1000. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1300 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1360 dan kemudian 1.1440.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido