(Vibiznews – Forex) GBP/USD sempat turun ke arah 1.3100, kehilangan pijakannya di tengah sentimen pasar yang memburuk. Pertempuran Rusia – Ukraiana bersama-sama dengan ketakutan akan inflasi membangkitkan kembali permintaan akan dollar AS yang safe-haven. Namun dalam sesi perdagangan selanjutnya pasangan matauang ini berbalik naik kembali ke sekitar 1.3162 karena sempat melemahnya USD, sebelum akhirnya tertekan turun lagi ke 1.3120 karena pembicaraan negosiasi pada hari Kamis tidak menghasilkan apa-apa dan USD berbalik menguat.
Pada hari Kamis pagi, didorong oleh membaiknya sentimen pasar, GBP/USD telah mengalami pemulihan yang berarti ke arah 1.3200. Namun, dengan para investor memasang sikap berhati-hati sementara menunggu berita-berita dari pertemuan antara Menlu Rusia dengan Menlu Ukraina, pasangan matauang ini telah kehilangan momentum bullishnya.
Gambaran secara analisa tehnikal tidak menunjukkan outlook kecenderungan bullish dalam jangka pendek, namun poundsterling Inggris bisa mengumpulkan kekuatannya kembali apabila arus resiko mulai mendominasi pasar.
President Ukraina, Volodymyr Velenskyy mengatakan kepada surat kaber Jerman Bild pada hari Rabu malam bahwa tujuan dari pembicaraan pada hari Kamis adalah untuk mengakhiri perang. Zelensky kemudian menambahkan lebih lanjut bahwa mereka bersedia untuk membuat konsesi namun outlet berita Rusia mengatakan bahwa Rusia tidak akan membuat konsesi apa-apa di meja perundingan.
Investor harus diyakinkan bahwa akan ada solusi diplomatik terhadap konflik Rusia – Ukraina dan pergerakan pasar baru-baru ini merefleksikan hal ini. Indeks FTSE 100 Inggris turun 1% sementara indeks dollar AS yang sempat mengalami penurunan 1% pada hari Rabu, berbalik naik 0.3%.
“Support” terdekat menunggu di 1.3100 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3050 dan kemudian 1.3000. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3160 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3200 dan kemudian 1.3250.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.
