Rekomendasi GBP/USD Mingguan 21 – 25 Maret 2022: Potensi Bullish Terbatas

888

(Vibiznews – Forex) Memulai minggu yang baru pada minggu lalu di kerendahan di 1.3090, GBP/USD sempat melanjutkan penurunannya ke level terendah sejak bulan November 2020 di 1.3000 karena rally dollar AS yang disebabkan naiknya yields treasury 10 tahun AS yang mencapai level 2%.

Namun akhirnya GBP/USD berhasil mengalami pemulihan pada minggu lalu dan berhasil mempertahankan momentum pemulihannya dengan terus diperdagangkan di atas 1.3150 karena adanya pergerakan yang positip di dalam sentiment pasar yang “risk-on”, karena adanya optimisme akan terjadinya gencatan senjata antara Rusia dengan Ukraina sehingga memberikan kelegaan bagi matauang yang sensitif terhadap resiko seperti Poundsterling Inggris.

Sementara itu, dari AS, Federal Reserve mengakhiri pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) nya dengan menaikkan tingkat suku bunga sebesar 25 basis poin untuk pertama kalinya sejak 2018, sesuai dengan yang diperkirakan pasar. Namun memberikan petunjuk yang hawkish yang memproyeksikan kenaikan tingkat bunga sebanyak 6 kali pada tahun 2022. Ini menunjukkan perubahan arah signifikan dari sebelumnya yang memproyeksikan kenaikan tingkat bunga sebanyak 3 kali. Nada yang lebih agresif jelas terlihat dari Powell yang mengatakan bahwa ekonomi AS bisa menangani kebijakan moneter yang lebih ketat sementara bank sentral AS ini fokus kepada melawan inflasi yang tinggi.

GBP mengalami pemulihan yang mengesankan dengan dollar AS gagal mengkapitalisir outlook yang hawkish dari Federal Reserve dan mencapaian level tertinggi di 1.3189 menjelang pengumuman tingkat bunga oleh BoE, dengan munculnya optimisme di pasar yang lebih luas akan harapan diplomasi dari krisis Ukraina membebani dan menumpulkan daya tarik dari dollar AS yang safe-haven.

Namun setelah pengumuman BoE keluar, GBP/USD berbalik turun ke 1.3163 dan sempat melanjutkan penurunannya ke 1.3144 pada hari Jumat dengan berbalik menguatnya dolar AS karena datangnya kembali permintaan safe-haven ditengah munculnya kembali sentiment yang enggan terhadap resiko, karena tidak ada kemajuan yang signifikan dalam proses negosiasi Rusia – Ukraina sehingga menimbulkan ketidakpastian mengenai konflik Ruisa – Ukraina, sementara tidak ada data ekonomi yang relavan yang keluar.

BoE menaikkan tingkat suku bunganya sebesar 25 basis poin sebagaimana dengan yang telah diperkirakan. Namun di dalam pengambilan keputusan, secara mengejutkan ada satu anggota MPC, Cunliffe, yang menentang kenaikan tingkat bunga 25 bps pada hari Kamis sehingga pemungutan suara menghasilan 8 – 1. Hal ini berarti sudah ada perpindahan ke arah dovish dari sebelumnya hasil pemungutan suara adalah 4 : 3 dalam hal menaikkan tingkat bunga sebesar 50 basis poin.  Perpindahan ke arah dovish ini membebani Poundsterling.

Tapi pada akhirnya GBP/USD berhasil naik lagi ke 1.3176. Dengan demikian, Pounsterling membukukan keuntungan mingguan yang pertama kalinya setelah 4 minggu, meskipun BoE memberikan komentar yang berhati-hati pada saat menaikkan tingkat bunganya.

Minggu ini fokus pasar akan ada pada keluarnya data inflasi Inggris dan data order durable goods AS selain yang terutama kepada perkembangan geopolitik sehubungan dengan perang di Eropa Timur antara Rusia dengan Ukraina.

Persepsi pasar sehubungan dengan perkembangan konflik Rusia – Ukraina dikombinasikan dengan bertolak belakangnya kebijakan moneter the Fed dengan BoE akan tetap menjadi tema sentral yang mempengaruhi GBP/USD pada minggu ini.

Dari medan data makro ekonomi, para trader poundsterling akan memperhatikan data makro papan atas yang akan dirilis pada hari Rabu yaitu data inflasi Inggris bulanan. Di tengah kenaikan harga minyak mentah akibat krisis di Ukraina, Consumer Price Index (CPI) Inggris sebelumnya terlihat semakin cepat naik ke 6.0% di bandingkan bulan lalu masih di angka 5.5%.

Pada hari Kamis, Inggris akan mengeluarkan angka Markit Preliminary Manufacturing and Services, yang diperkirakan akan meningkat. Untuk manufaktur akan meningkat dari 57.1 diperkirakan menjadi 58. Sementara untuk services diperkirakan akan meningkat juga dari 58.8 menjadi 60.5.

Pada hari Jumat, Inggris akan mengeluarkan angka Penjulan Ritel untuk bulan Februari yang diperkirakan akan meningkat juga dari 7.6 menjadi 9.1?

Sementara itu dari AS, pada hari Kamis akan dikeluarkan data makro ekonomi Markit Preliminary Manufacturing and Services, bersamaan dengan data Durable Goods Order AS dan Weekly Jobless Claims. Data durable goods orders akan turun karena turunnya order dari Boeing aircraft.

Dan pada hari Jumat akan dikeluarkan data makro ekonomi Michigan Consumer Sentiment Index untuk bulan Maret yang diperkirakan akan naik dari 59.7 menjadi 62.8.

“Support” terdekat menunggu di 1.3100 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3000 dan kemudian 1.2900. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3200 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3250 dan kemudian 1.3300.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido.