(Vibiznews – Forex) Pada awal perdagangan sesi Eropa, pasangan matauang GBP/USD mengalami tekanan jual. Pasangan matauang ini memulai minggu perdagangan yang baru dengan nada yang lemah, cenderung melanjutkan penurunannya dari ketinggian di 1.3300 di tengah naiknya minat beli terhadap USD. Semakin bertambahnya pendapat bahwa the Fed akan melakukan respon kebijakan yang lebih agresif di dalam memerangi inflasi yang terus tinggi, menjadi pendorong naik USD yang pada gilirannya menekan GBP/USD.
Di sisi lain, Poundsterling Inggris dibebani juga oleh assessment yang dovish dari Bank of England (BoE) di dalam keputusan mereka pada awal bulan ini. GBP/USD tetap berada dalam tekanan bearish dan diperdagangkan di teritori negatip di 1.3075, dengan Gubernur Bank of England (BoE) Bailey mengatakan pada hari Senin bahwa mereka sangat berhati-hati dalam memberikan petunjuk ke depan karena semakin meningkatnya ketidakpastian.
Pasar telah memperhitungkan dalam harga kenaikan tingkat bunga sebesar 50 bps pada pertemuan FOMC the Fed bulan Mei di tengah kekuatiran naiknya harga komoditi belakangan ini akan menambah tekanan naik terhadap harga konsumen yang memang sudah tinggi. Hal ini telah mendorong naik yields obligasi pemerintah AS melewati batas 2.5% yang merupakan ketinggian selama 2 tahun yang baru dan hal ini mendorong naik dollar AS.
Selain itu sentimen yang berhati-hati di tengah-tengah tidak adanya kemajuan di dalam negosiasi damai Rusia menimbulkan daya tarik safe-haven juga mendukung naik dollar AS.
“Support” terdekat menunggu di 1.3070 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3055 dan kemudian 1.3000. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3100 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3130 dan kemudian 1.3160.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.