(Vibiznews – Commodity) Harga emas sempat naik ke $1,943.20 pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa, dengan naiknya inflasi dan permintaan safe-haven telah menghasilkan permintaan yang luarbiasa terhadap emas fisik di bulan Maret, menandakan permulaan terbaik pada tahun ini dalam lebih dari dua dekade. Namun dalam perdagangan sesi AS selanjutnya harga emas berbalik turun dan diperdagangkan di sekitar $1,918.10 karena menguatnya dollar AS dan munculnya para seller baru.
Emas berjangka kontrak bulan Juni turun $11.20 ke $1,922.10 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei naik $0.185 ke $24.775 per ons.
Pasar saham global bervariasi menuju menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.
Kekejaman terhadap penduduk sipil yang dilakukan oleh tentara – tentara Rusia di Ukraina telah menaikkan keengganan terhadap resiko dari para investor. Barat sedang berdebat untuk memberikan sanksi terhadap ekspor energi Rusia, yang akan bisa memberikan pukulan hebat atas ekonomi Rusia, namun juga akan mendisrupsi supply energi di Eropa dengan sangat buruk.
Meningkatnya kasus Covid di Cina juga menjadi keprihatinan bagi pasar global, sama seperti menakutkannya kenaikan inflasi. Kurva yields treasury AS 2 tahun dan 10 tahun sekarang sudah inversi yang merupakan pertanda sejarah bahwa AS sedang menuju ke resesi ekonomi.
Hal penting di luar pasar emas pada hari ini adalah naiknya harga minyak mentah Nymex ke $103.75 per barel dan sedikit menguatnya indeks dollar AS.
“Support” terdekat menunggu di $1,918 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,900 dan kemudian $1,850.
“Resistance” terdekat menunggu di $1,955 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,975 dan kemudian $2,000.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido
