(Vibiznews – Forex) EUR/USD mengalami tekanan bearish yang baru dan diperdagangkan di sekitar 1.0859 setelah menghabiskan perdagangan pada jam Asia di dalam rentang yang sempit di sekitar 1.0900. Survey ZEW Jerman menunjukkan bahwa keyakinan konsumen Jerman bulan April melemah dengan kecepatan yang lebih lemah daripada yang diperkirakan. Meskipun demikian data ini gagal membantu menaikkan matauang bersama Eropa. Namun dalam jam perdagangan selanjutnya di sesi AS, EUR/USD diperdagangkan naik ke sekitar 1.0865, dengan keluarnya laporan inflasi AS yang memanas yang menyebabkan dollar AS kehilangan pembeli. Meskipun demikian tekanan bearish tetap ada dan bisa menekan turun EUR/USD kembali.
Inflasi AS pada bulan Maret naik menyentuh ke tinggian 4 dekade yang baru, di 8.5% per tahun. Angka Consumer Price Index (CPI) AS yang muncul di 8.5% ini lebih tinggi daripada yang diperkirakan pasar kenaikan di 8.4%. Sementara angka inflasi bulan Februari berada pada 7.9% per tahun.
Sebelum keluar laporan inflasi AS, EUR/USD turun kembali setelah gagal bertahan di atas 1.0900 pada hari Senin. Pasangan matauang ini sedang mengetes support kunci di 1.0860.
Penurunan yang tajam di dalam indeks saham utama di bursa AS Wall Street telah mendorong naik dollar AS pada paruh ke dua dari hari Senin dan memaksa EUR/USD kehilangan keuntungan hariannya yang diperoleh pada saat mengalami pemulihan. Selain lingkungan pasar yang enggan terhadap resiko, rally dari yields obligasi treasury AS telah ikut mendorong naik dollar AS.
Sebuah survey yang diadakan oleh Reuters menunjukkan bahwa 85 dari 102 para ekonom memperkirakan the Fed akan menaikkan tingkat bunganya sebanyak 50 bps pada bulan Mei. Dan 56 orang dari mereka memperkirakan the Fed akan menaikan tingkat bunganya sebanyak 50 bps lagi di bulan Juni.
“Support” terdekat menunggu di 1.0855 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0835 dan kemudian 1.0800. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0900 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0965 dan kemudian 1.1020.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido



