(Vibiznews – Forex) Dalam perdagangan sesi Asia pagi hari, EUR/USD diperdagangkan naik ke sekitar 1.0911 dengan tumbangnya dollar AS dalam perdagangan semalam. Namun dalam perdagangan menjelang sesi AS, EUR/USD berbalik turun tajam ke 1.0793 dengan sikap ECB yang dovish. Kurangnya kejelasan mengenai kapan kenaikan tingkat bunga yang pertama kalinya akan terjadi atau kapan berakhirnya kebijakan QE, telah membebani matauang Bersama Eropa.
Yields obligasi AS berhenti naik sehingga memberikan kelegaan bagi euro yang tertekan selama ini. Yields treasury AS 10 tahun turun 2.4 bps ke 2.697% setelah sempat naik mencapai 2.836% pada hari Selasa, menjelang angka inflasi AS yang meleset dari batas yang diperkirakan di dalam angka inti sehingga membebani dollar AS.
Yields obligasi 2 tahun juga turun ke 2.3604%. EUR/USD naik 0.54% pada hari Rabu. Pada jam perdagangan sesi Asia di pagi hari, indeks dollar AS diperdagangkan di dalam rentang harga 99.663 dan 99.884 pada jam perdagangan sesi Asia setelah tumbang 0.52% dalam perdagangan semalam. Namun pada jam perdagangan sesi AS di malam hari, indeks dollar AS berbalik naik karena nada ECB yang dovish dan karena naiknya yields treasury AS.
ECB tetap mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah sebagaimana dengan yang telah diperkirakan, namun ECB cenderungan bersikap dovish. Bank sentral Eropa ini mengatakan bahwa dalam kondisi sekarang ini dengan ketidakpastian yang tinggi, Dewan Gubernur akan memelihara optionality, gradualism, dan flexibility di dalam kebijakan moneternya. Pasar keuangan sekarang memperhitungkan dalam harga kenaikan tingkat bunga sebesar 64 bps pada akhir tahun, turun dari sebelumnya 68 bps.
“Support” terdekat menunggu di 1.0760 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0720 dan kemudian 1.0700. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0815 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0875 dan kemudian 1.0930.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido
