(Vibiznews – Forex) GBP/USD turun menembus 1.2700 ke arah 1.2600 dan diperdagangkan di sekitar 1.2628, level terendah sejak Juli 2020, menghapus keuntungan yang diperoleh pada waktu mengalami pemulihan, di tengah kenaikan kembali dollar AS dan arus “risk-off” yang mendominasi pasar. Pounsterling juga tertekan oleh perbedaan kebijakan moneter the Fed dengan Bank of England.
GBP/USD turun pada awal jam perdagangan sesi Eropa setelah sebelumnya sempat pulih naik ke arah 1.2770 selama jam perdagangan sesi Asia.
Indeks saham utama di bursa Wall Street ditutup dengan membukukan keuntungan harian yang kuat meskipun dibuka di teritori negatip pada hari Senin. Sentimen pasar sempat bagus dengan indeks FTSE 100 Inggris naik lebih dari 0.8% namun dollar AS tidak menunjukkan tanda-tanda melemah. Perlu dicatat bahwa bangkitnya saham-saham AS digerakkan oleh keuntungan di sektor tertentu yang spesifik yaitu tehnologi, bukan karena membaiknya sentimen terhadap resiko yang berkelanjutan.
Meningkatnya ketakutan atas isu rantai supply yang menaikkan inflasi global bersamaan dengan lockdown karena coronavirus di Beijing dan konflik Rusia – Ukraina yang berkelanjutan membuat dollar AS mengatasi rival-rival utamanya sebagai alternatif matauang yang lebih aman.
“Support” terdekat menunggu di 1.2600 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2550 dan kemudian 1.2500. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2678 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2700 dan kemudian 1.2720.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.
