(Vibiznews – Forex) Setelah berhasil memperoleh kembali daya tariknya dan naik dari kejatuhan di bawah 1.2300 ke arah 1.2400 karena naiknya yields obligasi Inggris selama perdagangan sesi Eropa, pada awal jam perdagangan sesi AS, GBP/USD kehilangan kekuatannya dan gagal melanjutkan momentum bullish-nya. GBP/USD turun kembali ke arah 1.2300 di sekitar 1.2310. Namun selanjutnya GBP/USD berhasil kembali menguat diperdagangkan di sekitar 1.2350.
Pada awalnya GBP/USD melanjutkan penurunannya setelah sempat kehilangan lebih dari 200 pips pada minggu lalu. GBP/USD sempat turun ke bawah 1.2300. Outlook pertumbuhan ekonomi yang suran dari Bank of England (BoE) menyebabkan poundsterling Inggris mengalami kerugian besar terhadap rival-rival utamanya pada paruh kedua minggu lalu.
Namun dalam jam perdagangan selanjutnya pada sesi Eropa, GBP/USD berhasil pulih, naik ke atas 1.2300 mengarah ke 1.2400 di sekitar 1.2371 karena naiknya yields obligasi Inggris 10 tahun.
Meskipun demikian, memasuki jam perdagangan sesi AS, GBP/USD kembali berbalik jatuh ke arah 1.2300 di sekitar 1.2310, karena dollar AS terus menguat dengan naiknya yields obligasi pemerintah AS. Namun selanjutnya GBP/USD kembali memperoleh kekuatan dan berhasil berbalik naik ke 1.2350 karena berbalik melemahnya USD.
Hal yang menonjol di pasar pada awal minggu ini adalah naiknya yields obligasi AS. Yield surat berharga treasury AS 10 tahun berada pada ketinggian 4 tahun di 3.180%. Para trader dan investor kuatir inflasi harga global sudah diluar dari kontrol.
“Support” terdekat menunggu di 1.2250 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2200 dan kemudian 1.2170. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2370 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2400 dan kemudian 1.2450.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.
