Rekomendasi Emas Mingguan 16 – 20 Mei 2022: Minggu Lalu Terburuk dalam 11 Bulan, Minggu Ini Lanjut Turun?

1203

(Vibiznews – Commodity) Minggu lalu, merupakan minggu terburuk bagi emas sejak pertengahan Juni 2021 dimana harga emas turun sekitar 4%. Sekarang di level $1,810 per ons apakah sudah oversold ataukah di dekat $1,800 malah beresiko terjadi aksi jual yang lebih besar?

Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di $1,888, Harga emas turun tajam pada hari Senin, karena naiknya yields obligasi pemerintah AS dan indeks dollar AS yang sekali lagi memukul emas. Emas berjangka kontrak bulan Juni turun ke $1,864.50 per ons. Harga emas terus terpukul pada hari Selasa, melanjutkan penurunannya ke $1,843.60 per troy ons. Harga emas mengalami kerugian lebih banyak pada hari Kamis. Emas berjangka melanjutkan penurunannya ke $1,836.30 per troy ons. Emas kembali terpukul oleh aksi jual secara tehnikal pada pasar berjangka. Selain itu rebound yang terjadi pada pasar saham global ditengah berkurangnya keengganan terhadap resiko di pasar pada akhir minggu juga merupakan faktor negatip bagi emas yang safe-haven. Emas berjangka pada hari Jumat turun $11.30 ke $1,810.20 per troy ons.

Harga emas turun tajam pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, karena naiknya yields obligasi pemerintah AS yang sekali lagi memukul emas. Sempat menguatnya indeks dollar AS yang menyentuh ketinggian selama 20 tahun dalam perdagangan semalam juga menjadi faktor bearish bagi emas. Emas berjangka kontrak bulan Juni turun $18.60 ke $1,864.50 per ons.

Harga emas terus terpukul pada hari Selasa oleh naiknya yields obligasi dan kuatnya dollar AS di tengah turunnya pasar saham AS serta keengganan terhadap resiko yang tinggi di pasar karena naiknya inflasi dan perang yang terjadi di Ukraina. Emas berjangka kontrak bulan Juni turun $10.50 ke $1,843.60 per troy ons.

Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu di tengah memanasnya laporan inflasi AS yang dipandang sebagai problematik bagi para konsumen dan terhadap ekonomi AS. Melemahnya dollar AS sekalipun inflasi AS mengalami kenaikan juga menjadi faktor bullish bagi harga emas.

Pada hari Rabu, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa Consumer Price Index (CPI) AS bulan April naik 0.3% turun dari kenaikan di bulan Maret sebesar 1.2%. Meskipun demikian angka ini lebih tinggi dari yang diperkirakan pasar sebesar 0.2%. Emas berjangka kontrak bulan Juni naik $11.20 ke $1.849.20 per troy ons.

Harga emas mengalami kerugian lebih banyak pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis tertekan oleh karena sangat kuatnya indeks dollar AS yang menyentuh ketinggian selama 20 tahun dalam perdagangan semalam. Selain itu grafik yang bearish juga membuat para trader tehnikal aktif melakukan penjualan di pasar berjangka. Emas berjangka kontrak bulan Juni turun $16.40 ke $1,836.30 per troy ons.

Harga emas turun dan menyentuh kerendahan selama 13 minggu di bawah $1,830 per ons yang selama ini menjadi support yang kuat, pada awal perdagangan sesi AS hari Jumat. Emas terpukul oleh aksi jual secara tehnikal pada pasar berjangka di tengah grafik jangka pendek yang sepenuhnya bearish setelah berada di bawah level $1,830. Selain itu rebound yang terjadi pada pasar saham global ditengah berkurangnya keengganan terhadap resiko di pasar pada akhir minggu juga merupakan faktor negatip bagi emas yang safe-haven. Emas juga terpukul oleh naiknya dollar AS dan ekspektasi akan lebih agresifnya Federal Reserved setelah keluar data inflasi yang lebih panas daripada yang diperkirakan. Emas berjangka kontrak bulan Juni turun $11.30 ke $1,810.20 per troy ons, turun lebih dari $70 dalam seminggu.

Pada hari Rabu, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa Consumer Price Index (CPI) AS bulan April naik 0.3% turun dari kenaikan di bulan Maret sebesar 1.2%. Meskipun demikian angka ini lebih tinggi dari yang diperkirakan pasar sebesar 0.2%.

Untuk angka tahunan, laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa inflasi umum naik 8.3% yang adalah lebih tinggi daripada yang diperkirakan kenaikan sebesar 8.1%, meskipun lebih rendah dari bulan Maret sebesar 8.5% yang merupakan level tertinggi dalam 40 tahun. Selain itu, angka CPI inti yang mengeluarkan harga energi dan makanan, naik 0.6% di bulan April, lebih tinggi dari bulan sebelumnya di 0.3% dan juga di atas dari yang diperkirakan.

Angka inflasi AS yang diukur dengan CPI lebih tinggi daripada yang diperkirakan yaitu di 8.3% pada bulan April dan ini adalah hal yang problematik, terutama dengan pasar hanya memperkirakan 8.1%. Ini otomatis memberitahukan kepada kita bahwa Federal Reserve tidak akan melunakkan sikap hawkishnya. Dan tidak mungkin inflasi akan bisa turun dengan cepat kapan saja.

Outlook di atas telah membebani emas dan harga emas turun dengan signifikan karenanya. $1,830 sebenarnya adalah support yang kuat namun tertembus juga dan sekarang level support berikutnya adalah $1,790.

Kejatuhan harga emas yang signifikan pada minggu lalu juga disebabkan oleh karena pada minggu lalu emas dipakai sebagai alat likuiditas di tengah aksi jual yang massif atas saham-saham AS dengan S&P 500 turun 18% sejak akhir Desember lalu.

Harga emas turun karena emas dijual dimana-mana untuk menutupi kerugian yang besar yang terjadi di pasar saham. Emas adalah alat keuangan yang paling mudah untuk dikonversi menjadi uang tunai ketika kondisi sangat sulit.

Minggu ini, apabila support kunci yang psikologis di level $1,800 berhasil ditembus, emas beresiko mengalami aksi jual yang lebih tajam. Para trader emas harus memperlebar rentang harga perdagangan mereka dalam memperdagangkan emas secara jangka pendek karena volatilitas yang masih berkelanjutan di semua pasar.

Resiko harga emas turun di bawah $1,800 sekarang ada dan lebih besar daripada yang pernah ada sebelumnya pada tahun ini. Meskipun demikian, sekalipun resiko turun tinggi, emas masih bisa bangkit kembali dan naik ke atas $1,900 hanya dalam waktu beberapa minggu. Para trader harus memperlebar rentang harga perdagangan mereka karena efek samping dari meningkatnya volatilitas.

Rentang perdagangan harga emas kemungkinan bergerak antara $1,830 – $1,790. Ada resiko harga emas jatuh lebih rendah dari $1,790 ke $1,775 terutama apabila muncul angka ekonomi yang lebih baik daripada yang diperkirakan, tingginya harga energi dan mengecewakannya data pangan yang dapat meningkatkan estimasi kenaikan tingkat bunga oleh the Fed. Apabila perkiraan kenaikan tingkat bunga the Fed meningkat, hal ini akan bisa memukul harga emas lebih jauh.

Meskipun demikian pasar emas sekarang sudah ada di teritori oversold dan tidak heran apabila harga emas tiba-tiba berbalik naik ke $1,865 per ons dan kemudian ke $1,900 per ons. Namun harga emas sebelumnya harus berhasil menembus $1,840 – $1,850.

“Support” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,790 dan kemudian $1,775.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,830 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,850 dan kemudian $1,865.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido