Rekomendasi Minyak 7 Juni 2022: Turun dari Ketinggian 3 Bulan ke $116.

294

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada hari Senin sempat naik ke ketinggian selama tiga bulan dekat $121 namun kemudian turun tajam ke $116.81 per barel.

Kenaikan harga minyak mentah WTI disebabkan karena ada berita pada akhir minggu lalu bahwa Arab Saudi menaikkan Harga Jual Resmi atau Official Selling Price (OSP) ke banyak pelanggan Asia.

Selain itu ada pengumuman pada akhir minggu lalu bahwa kota-kota utama di Cina akan terus mengurangi lock down sehingga mendorong naik permintaan minyak dari Cina sebagai pengimpor minyak terbesar ke dua di dunia.

Sementara itu penurunan harga minyak mentah disebabkan karena kesadaran para investor akan fakta bahwa mayoritas bank sentral utama dunia akan segera menaikkan tingkat bunganya pada bulan Juni. Dimulai dari Federal Reserve AS dan selanjutnya Bank of Canada, Bank of England dan European Central Bank sampai kepada Reserve Bank of Australia di Asia Pasifik. Tiap – tiap bank sentral diperkirakan akan mengumumkan kenaikan tingkat bunga sekitar 50 bps.

Naiknya tingkat bunga akan menurunkan volume aktifitas ekonomi dan permintaan minyak mentah dari korporasi.

Selain itu, kenaikan kuota OPEC+ akibat prospek menghilangnya output minyak mentah Rusia ternyata disebar merata ke semua produsen minyak mentah anggota OPEC+, termasuk kepada Rusia, dan bukannya dialokasikan kepada negara-negara produsen minyak mentah yang benar-benar masih memiliki kelebihan kapasitas produksi seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Irak. Dengan demikian para analis mengambil kesimpulan bahwa OPEC+ tidak akan bisa menambah output yang dijanjikan selama beberapa bulan ke depan.

“Support” terdekat menunggu di $115.38 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $111.98 dan kemudian $110.24. “Resistance” yang terdekat menunggu di $120.51 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $122.26 dan kemudian $124.61.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido.