Akankah Harga Minyak Sawit Terus Turun ?

8224

(Vibiznews – Commodity) – Pergerakan harga minyak sawit di akhir Juni sampai di minggu pertama awal Juli turun. Sejak ekspor Indonesia dibuka kembali pada 23 Mei 2022 maka harga minyak sawit turun. Harga minyak sawit turun  karena Indonesia  terus merubah quota ekspor sampai  ke 2.4 juta ton. 

Harga mingguan minyak sawit di awal Juli turun 11.6% . Penurunan ke 4 kali dalam 5 minggu berurutan.  

Kenaikan quota ekspor menyebabkan persediaan global kembali melimpah. Harga minyak sawit sempat turun ke terendah satu tahun pada hari Rabu siang 6 Juli. 

Harga minyak sawit sudah kembali lagi ke harga sebelum invasi Rusia ke Ukraina Akankah bisa bertahan di harga sekitar $4,000 an ? 

Pasar menantikan Laporan Bulanan Persediaan dan Permintaan pada bulan Juni dari the Malaysian Palm Oil Board (MPOB) pada tanggal 12 Juli. 

Grafik harga Minyak Sawit Kuartal ke II 2022 

 

Di Kuartal ke 2 tahun 2022 :  

Pada akhir April  setelah pengumuman bahwa Indonesia melarang ekspor minyak sawit maka harganya naik ke $6,987 pada tanggal 27 April sebelum penerapan dari larangan ekspor minyak sawit Indonesia. Larangan ekspor pada 28 April malam maka harga minyak sawit melonjak  dan  mengakhiri bulan April harganya mencapai rekor tertinggi di $7,104 pada tanggal 29 April 

Libur panjang hari Raya Idul Fitri dan pasar baru dibuka kembali pada tanggal 5 Mei pada 2 hari pasar dibuka harga anjlok kembali dibawah 7,000 ringgit dan pada minggu kedua masih turun lagi setelah Laporan Bulanan Persediaan dan Permintaan dari MPOB. 

Indonesia membuka kembali ekspor sejak 23 Mei 2022. Pergerakan harga dari 23 Mei sampai 7 Juni masih sideways antara 6,200 ringgit – 6,500 ringgit setelah itu terus turun karena pemerintah Indonesia terus meningkatkan kuota ekspornya. 

Harga minyak sawit September pada hari Rabu 6 Juli 2022 turun 117 ringgit atau 2.8% menjadi 4,057 ringgit ($917.25) per ton. 

https://www.vibiznews.com/2022/07/05/harga-minyak-sawit-turun-terendah-9-bulan/

Harga sempat turun 10% pada sesi awal ke harga 3,757 ringgit (849.42) per ton.Harga minyak sawit di bawah $4,000 terendah sejak 8 Juli 2021.  

Grafik Harga Minyak Sawit Juni – awal Juli 2022 

 

Faktor – Faktor penyebab penurunan harga minyak sawit : 

Di Pasar Global: 

  • Inflasi yang tinggi menyebabkan bank-bank Sentral di Amerika Serikat dan Uni Eropa menaikkan suku bunganya.  
  • Kenaikan suku bunga membuat dan kenaikan indeks dolar AS. Harga komoditas turun.  
  • Pertumbuhan ekonomi dunia melemah, kekhawatiran terjadinya resesi. 
  • Harga minyak mentah Turun. 

https://www.vibiznews.com/2022/07/10/rekomendasi-minyak-mingguan-11-15-juli-2022-kenaikan-terhalang-usd/

  • Harga minyak mentah turun sehingga harga biodiesel juga turun. Turunnya harga biodiesel membuat permintaan akan biodiesel berkurang. Pengunaan minyak nabati untuk biodiesel berkurang. 
  • Harga minyak nabati turun tajam seperti harga minyak kedelai dan juga harga minyak sawit. 

https://www.vibiznews.com/2022/07/06/harga-minyak-kedelai-turun-mencapai-limit-harian-terendah/

 Di Indonesia :  

Indonesia menaikan kuota ekspor menjadi 2.4 juta ton. Indonesia menaikkan kuota ekspor sampai tujuh kali pada minggu ini. 

Persediaan akhir Juni minyak sawit Indonesia meningkat diperkirakan sampai 8.5 juta ton. Dibandingkan persediaan akhir Desember 2021 3.6 Juta ton. Persediaan akhir April 6.1 juta ton . Ekspor perlu ditingkatkan supaya persediaan kembali normal. 

Di Malaysia : 

Malaysia menyiapkan produksi untuk menggantikan Indonesia yang melarang ekspor pada 28 April lalu. Produksi yang meningkat tapi setelah itu Indonesia membuka kembali ekspornya 23 Mei 2022.  

Ekspor Minyak sawit  Malaysia Juni turun 7.4% dari bulan lalu menjadi 1.23 ton menurut cargo surveyor Societe Generale de Surveilance 

Persediaan minyak sawit Malaysia di akhir Juni diperkirakan naik 12.3% dari bulan lalu. Persediaan tertinggi dalam  7 bulan.   

Faktor kenaikan harga minyak sawit : 

Turunnya harga minyak sawit membuat India akan menaikkan impor minyak sawit dari 700,000 ton menjadi 800,000 ton tertinggi sejak September 2021. 

India membeli minyak sawit dari Indonesia, Malaysia dan Thailand. India membeli minyak kedelai dari Argentina, Brazil dan US. India impor minyak kedelai dari Ukraina dan Rusia. 

The Southern Peninsula Palm Oil Millers Association (SPPOMA) melaporkan produksi 1 – 5 Juli turun 16 % dari bulan sebelumnya. 

Indonesia akan meningkatkan penggunaan biodiesel dan menaikkan konten menjadi B35 dan berikut ke B40, sehingga penyerapan minyak sawit sampai 2.5 juta ton. 

Pergerakan harga minyak sawit awal Juli dari 4 Juli – 8 Juli 2022:  

Harga minyak sawit September pada hari Senin 04 Juli  di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 7.65% menjadi 4,348 ringgit ($985.72) per ton. Turunnya minyak sawit melanjutkan penurunan 4% pada hari Jumat.   

Harga minyak sawit September pada hari Selasa 5 Juni 2022, di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 4.1% menjadi 4,171 ringgit ($944.09) per ton. Penurunan hari ke tiga berturut-turut.  

Harga minyak sawit September pada hari Rabu 6 Juli 2022 turun 117 ringgit atau 2.8% menjadi 4,057 ringgit ($917.25) per ton. 

Harga sempat turun 10% pada sesi awal ke harga 3,757 ringgit (849.42) per ton.Harga minyak sawit di bawah $4,000 terendah sejak 8 Juli 2021. 

Harga minyak sawit September pada hari Kamis 7 Juli di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 80 ringgit atau 1,97% menjadi 4,135 ringgit ($934.25) per ton. Sebelumnya sempat turun 4.8% karena peningkatan permintaan dan volume ekspor Indonesia naik, 

Harga minyak sawit September pada hari Jumat 8 Juli di Bursa Malaysia Derivatif Exchange naik 23 ringgit atau 0.56% menjadi 4,163 ringgit ($940.79) per ton. 

Harga minyak sawit pada minggu ini turun 11.6% penurunan 4 minggu dalam 5 minggu. 

Analisa tehnikal untuk minyak sawit support pertama di 3,810 ringgit dan berikut ke 3,740 ringgit . Resistant pertama di 4,400 ringgit dan berikut ke 4,490 ringgit. 

Kesimpulan : 

  • Harga minyak sawit masih akan naik tetapi sulit mencapai 7,000 ringgit lagi. 
  • Produksi minyak sawit di Malaysia dan Indonesia meningkat menghalangi kenaikan
  • Persediaan Minyak sawit di bulan Juni meningkat. 
  • Peningkatan ekspor India akan meningkat di bulan Juli kemungkinan kenaikan harga akan terjadi lagi.  
  • Pasar memperkirakan harga minyak sawit di Bulan Juli akan ada diantara 4,000 ringgit – 5,000 ringgit.  

 Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting