(Vibiznews – Commodity) Emas diperdagangkan turun ke dekat kerendahan 2 ½ tahun setelah Federal Reserve yang hawkish membuat dollar AS dan yieds treasury AS naik lebih tinggi. Lingkungan makro ini kemungkinan mendorong lebih banyak orang menjauh dari emas, yang kemungkinan bisa mengakibatkan aksi jual lebih jauh dengan $1,600 menjadi zona yang berbahaya bagi harga emas, namun kemungkinan juga bisa membuat kesempatan membeli yang besar dari bawah.
Apa yang Terjadi pada Minggu Lalu?
Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di $1,675, harga emas minggu lalu jatuh ke $1,644. Pada hari pertama, hari Senin masih dapat bertahan di $1,672. Pada hari Selasa mulai turun ke $1,664 karena hawkishnya the Fed. Stabil pada hari Rabu di $1,666. Pada hari Kamis berhasil naik kembali ke $1,671 karena meningkatnya ketegangan geopolitik telah memicu permintaan safe-haven. Namun pada hari Jumat, berbalik jatuh ke $1,644, menyentuh kerendahan hampir 2 ½ tahun berikutnya karena membumbung naiknya yields obligasi pemerintah AS dan sangat kuatnya indeks dollar AS.
Pergerakan Harga Emas Harian Minggu Lalu
Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, dengan emas berada dekat kerendahan selama hampir 2 ½ tahun. Menguatnya indeks dollar AS dan naiknya yields obligasi AS menekan harga emas memulai minggu perdagangan yang baru. Sebagaimana seperti yang telah terjadi belakangan ini, trader dan investor kelihatannya lebih suka assets yang safe-havennya adalah dollar AS dan obligasi treasury AS ketimbang emas.
Pasar fokus kepada pertemuan FOMC the Fed pada minggu ini yang akan dimulai dari sejak hari Selasa dan berakhir hari Rabu sore waktu AS. Ekspektasi kenaikan tingkat bunga sebesar 75 bps dan kemudian kenaikan 75 bps berikutnya pada bulan November membebani harga emas dengan sangat berat, sementara dollar AS dan yields treasury AS terus memanjat naik.
Team riset dari salah satu bank investasi mengatakan ada kemungkinan the Fed menaikkan tingkat bunga sampai 100 bps meskipun hampir mustahil. Apabila the Fed mengejutkan dengan menaikkan 100 bps tingkat bunga pada minggu ini, maka harga emas bisa menembus ke bawah $1,600 sampai ke $1,580 dan outlook emas akan menjadi semakin buruk. Namun kemungkinan besar para pembuat kebijakan di Federal Reserve AS akan berpegang kepada kenaikan tingkat bunga sebesar 75 bps.
Emas berjangka kontrak bulan Oktober turun $3.90 ke $1,672.00 per troy ons.
Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa. Kebijakan moneter yang hawkish secara agresif dari Federal Reserve AS telah membebani pasar saham dan keuangan, dan mendorong naik yields treasury AS dan indeks dollar AS, yang merupakan asset saingan dari emas dalam hal safe – haven assets.
Keengganan terhadap resiko tetap tinggi di antara para trader dan investor pada awal minggu. Pasar fokus kepada pertemuan FOMC Federal Reserve AS yang dimulai dari sejak Selasa pagi dan berakhir pada Rabu sore waktu AS dengan pernyataan dan konferensi pers dari ketua the Fed Jerome Powell. FOMC diperkirakan tetap hawkish secara agresif dan menaikkan tingkat bunga kunci sebesar 0.75% dalam usaha ther Fed untuk menurunkan inflasi harga yang problematik.
Emas berjangka kontrak bulan Oktober turun $8.30 ke $1,664.60 per troy ons.
Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu, sekalipun ada tekanan turun, karena bangkitknya kembali permintaan terhadap assets safe – haven walaupun pembelian terhadap dollar AS terus berlangsung yang menekan turun harga emas.
Di latar belakangi keprihatinan akan semakin dalamnya penurunan ekonomi global dan resiko terjadinya eskalasi lebih jauh dalam konflik Rusia – Ukraina membawa kepada arus safe – haven ke arah emas. Dalam perkembangan terbaru, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial yang mengurangi minat investor terhadap assets beresiko seperti minyak mentah.
Pasar tetap fokus kepada pertemuan FOMC the Fed yang diperkirakan tetap hawkish dengan agresif menaikkan tingkat bunga sebesar 0.75% dalam usaha menanggulangi inflasi yang mendorong pembelian terhadap dollar AS.
Emas berjangka kontrak bulan Oktober naik $2.30 ke $1,666.20 per troy ons.
Harga emas sempat naik mencapai $1,685 menjelang jam perdagangan sesi AS hari Kamis di tengah meningkatnya keengganan terhadap resiko. Keprihatinan meningkatnya ketegangan geopolitik telah memicu permintaan safe – haven dan membuat kecenderungan bearish di pasar terus berlangsung. Sementara Federal Reserve yang hawkish masih menekan pasar emas.
Namun pada jam perdagangan sesi AS selanjutnya, harga emas terkoreksi turun sedikit, tertekan menguatnya dollar AS karena jatuhnya indeks saham utama di Wall Street pada saat bel jam perdagangan sesi New York berbunyi.
Emas berjangka kontrak bulan Oktober naik $5.30 ke $1,671.40 per troy ons.
Harga emas turun tajam pada perdagangan sesi AS hari Jumat. Harga emas menyentuh kerendahan hampir 2 ½ tahun berikutnya. Membumbung naiknya yields obligasi pemerintah AS dan sangat kuatnya indeks dollar AS adalah faktor bearish yang menghantam pasar emas saat ini.
Emas berjangka kontrak bulan Oktober turun $27.10 ke $1,644.10 per troy ons.
Dampak Keputusan FOMC the Fed AS
Volatilitas di pasar forex yang dramatis akibat keputusan FOMC the Fed tidak membuat emas tidak tersentuh. Metal berharga emas ini jatuh 1.7% berikutnya pada minggu ini. Setelah menaikkan tingkat bunga sebanyak 75 bps untuk ketiga kalinya berturut-turut, the Fed berencana untuk menaikkan tingkat bunganya menjadi 4.4% sampai akhir tahun 2022 dan menjadi 4.6% pada tahun 2023.
Untuk pasar, hal ini bisa diartikan sebagai kenaikan 75 bps lagi pada bulan November dan tambahan 50 bps lagi pada bulan Desember.
Kita telah melihat kenaikan yang signifikan di dalam perkiraan pasar mengenai apa yang akan terjadi dengan tingkat bunga pada tahun depan. Hal ini sangat berbeda dari yang diperkirakan sebulan yang lalu, dan hal ini sesuai dengan sikap the Fed yang menjadi lebih agresif.
Tingkat bunga riil sedang naik. Hal ini berdampak negatip terhadap harga emas. opportunity cost yang tinggi dan cost of carry yang tinggi kemungkinan akan membuat modal lari keluar.
Selain itu, tipe hawkish seperti ini berarti bahwa puncak rally dollar AS masih lama lagi, yang adalah kabar buruk bagi emas.
Kelihatannya dollar AS belum naik mencapai puncaknya. Lingkungan pasar sekarang ini kemungkinan masih tetap bergolak. Ekspektasi kenaikan tingkat bunga the Fed berayun lebar. Kita tidak akan melihatnya mereda sampai inflasi benar-benar turun. Problemnya adalah kita belum melihat ekonomi dengan cepat melemah. Apabila kita sudah bisa melihatnya kita akan bisa melihat puncak dari dollar AS.
Dengan Dow Jones menyentuh level terendah di tahun ini pada hari Jumat, dan akan ada lebih banyak volatilitas ke depannya, emas kelihatannya tidak mungkin mengalami rally dalam jangka pendek. Kemungkinan tidak akan ada suatu desakan yang kuat untuk memburu membeli emas sekarang ini. Ada banyak instrumen investasi dengan volatilitas yang rendah saat ini yang bisa memberikan hasil yang membuat orang menarik dananya keluar dari emas.
Memang pada akhirnya, emas akan menjadi assets safe – haven lagi dengan minat terhadap saham – saham memudar. Namun sebelum hal ini terjadi, ekonomi perlu melambat dan inflasi perlu turun. Begitu inflasi mulai turun ke level yang dapat diterima, the Fed bisa dengan cepat berbalik dari hawkish ke dovish. Namun, hal ini tidak akan bisa terjadi dengan segera sekarang ini.
Resiko Jatuh ke Bawah $1,600
Resiko yang besar bagi emas saat ini adalah apabila harga emas jatuh turun ke bawah $1,600 per ons. Jika harga emas jatuh menembus ke bawah $1,600, maka level harga $1,540 adalah level dimana kemungkinan para pembeli dari bawah mulai bermunculan. Emas akan mendapatkan keuntungan dari arus safe – haven dari modal di luar emas.
Penurunan ke bawah $1,600 per ons bisa terjadi juga karena volatilitas akan lebih tinggi ke depannya. Sementara volatilitas meningkat, “margin calls” juga meningkat. Posisi – posisi beli tidak bisa diperpanjang dan kemungkinan juga tidak akan ada banyak orang yang masuk posisi kembali setelah baru saja keluar posisi. Lingkungan kondisi emas saat ini sedang tidak baik.
Para investor emas sedang memperhatikan data inflasi dan employment bulan September yang akan keluar pada minggu ini. Di Amerika Serikat, pasar masih sedang menghadapi kondisi tenaga kerja yang sangat ketat. Implikasinya adalah tekanan kenaikan upah akan terus berlanjut menjadi isu.
Konsensus pasar memperkirakan ekonomi AS sudah menciptakan 300.000 posisi pekerjaan pada bulan September, dengan tingkat pengangguran berada di 3.5% yang mendekati kerendahan selama 50 tahun.
Pada level ini sebenarnya emas memiliki peluang besar untuk para pembeli masuk. Kondisi ini membuat harga emas pisik menjadi lebih murah. Ini adalah kesempatan untuk membeli emas. The Fed telah menekankan bahwa mereka memiliki dua mandat, mengendalikan inflasi dan memaximumkan employment. Begitu inflasi sudah bisa dikontrol, the Fed akan bisa dengan cepat berbalik pada tahun 2023. Akibatnya tingkat bunga riil akan lebih bersahabat dengan emas. Jadi emas akan bisa naik kembali dalam jangka panjang.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $1,625 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,600 dan kemudian $1,580.
“Resistance” terdekat menunggu di $1,674 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,686 dan kemudian $1,700.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido